Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Presiden Direktur PT Kalbe Farma Tbk. Vidjongtius menyebutkan kinerja positif perusahaannya pada semester pertama tahun ini di antaranya didorong oleh penjualan obat ke Badan Penyelenggara Jaminan Sosial Kesehatan atau BPJS Kesehatan.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Kalbe Farma membukukan penjualan senilai Rp 11,18 triliun pada semester pertama tahun 2019 ini. Angka penjualan itu tumbuh 7,69 persen secara tahunan pada semester I/2019.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Tak hanya itu, laba bersih perusahaan mencapai Rp 1,26 triliun. Angka itu naik 3,48 persen secara tahunan pada periode itu.
Selain penjualan obat ke BPJS Kesehatan, Vidjongtius mengatakan kinerja positif semester satu tahun 2019 ini juga didorong oleh bisnis distribusi dan logistik yang lebih baik dibandingkan dengan divisi lainnya.
Penjualan dari bisnis distribusi dan logistik naik 11,61 persen menjadi Rp 3,41 triliun. Segmen bisnis ini juga memberikan kontribusi terbesar yakni 30,51 persen terhadap penjualan bersih.
Sementara itu, penjualan segmen nutrisi tumbuh 4,99 persen menjadi Rp 3,14 triliun, diikuti segmen obat resep yang tumbuh 7,68 persen menjadi Rp 2,68 triliun, dan segmen produk kesehatan yang tumbuh 5,58 persen menjadi Rp 1,944 triliun.
Guna mempertahankan kinerja positif pada semester II/2019, emiten berkode saham KLBF ini akan meluncurkan produk baru, serta meningkatkan efektivitas pemasaran dan distribusi. Selain itu, produsen obat Komix ini segera menyelesaikan proyek perluasan kapasitas produksi dan distribusi dengan belanja modal Rp 1,2 triliun - Rp 1,5 triliun pada tahun ini.
"Sambil menyelesaikan proyek capex 2019, Kalbe Farma akan tingkatkan pemasaran, distribusi, serta peluncuran produk baru," kata Vidjongtius.
BISNIS