Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
TEMPO.CO, Jakarta - Berita-berita terkini ekonomi dan bisnis hingga Selasa sore, 13 Agustus 2024 dimulai dari Kementerian Keuangan mencatat anggaran untuk upacara HUT RI ke-79 di Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara mencapai Rp 87 miliar. Angka ini lebih besar daripada perayaan rutin tiap 17 Agustus di Jakarta sebesar Rp 53 miliar.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
Disusul, Dana Moneter Internasional atau IMF memproyeksikan pertumbuhan ekonomi Indonesia akan stagnan di angka 5 hingga 5,1 persen pada periode 2024-2029. Hal tersebut terungkap dalam IMF Country Report Nomor 2024/270.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
Berikutnya, Presiden Jokowi telah meresmikan Taman Kusuma Bangsa yang terletak di kawasan Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara, Kabupaten Penajam Paser Utara, Kalimantan Timur pada Senin, 12 Agustus 2024. Taman ini akan digunakan sebagai lokasi Renungan Suci pada 16 Agustus 2024 malam.
Selanjutnya, Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati menyatakan pertumbuhan industri manufaktur saat ini sedang tertekan. “Semua tumbuh nyaris di level rendah,” katanya dalam konferensi pers di Kementerian Keuangan, Jakarta, pada Selasa, 13 Agustus 2024.
Terakhir, Menteri Perindustrian atau Menperin Agus Gumiwang Kartasasmita menjelaskan penyebab anjloknya Purchasing Manager’s Index (PMI) manufaktur Indonesia pada Juli 2024 di poin 49,3 atau merosot jadi fase kontraksi. Padahal, selama 34 bulan berturut turut sebelumnya, industri manufaktur mampu bertahan di level ekspansi.
Kelima berita ini paling banyak diakses pembaca kanal Ekonomi dan Bisnis Tempo.co.
Berikut ringkasan lima berita yang trending tersebut:
Selanjutnya: 1. Kementerian Keuangan Sebut Anggaran Upacara HUT RI ke-79 di IKN....
1. Kementerian Keuangan Sebut Anggaran Upacara HUT RI ke-79 di IKN Capai Rp 87 Miliar: Beli Alat hingga Jamuan Tamu
Kementerian Keuangan mencatat anggaran untuk upacara HUT RI ke-79 di Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara mencapai Rp 87 miliar. Angka ini lebih besar daripada perayaan rutin tiap 17 Agustus di Jakarta sebesar Rp 53 miliar.
“Terutama karena pengadaan alat-alat upacara, sarana fisik, jamuan juga besar dibanding di Jakarta,” kata Direktur Jenderal Anggaran Kementerian Keuangan Isa Rachmatarwata dalam konferensi pers di kantornya pada Selasa, 13 Agustus 2024.
Tak hanya itu, Isa mengatakan, kenaikan itu juga karena pengadaan sarana dan prasarana fisik yang membutuhkan akses khusus. Jamuan untuk tamu dan peserta di IKN, kata dia, juga membutuhkan biaya besar.
Berita selengkapnya baca di sini.
2. IMF Prediksi Pertumbuhan Ekonomi RI Stagnan 5,1 Persen, Prabowo Yakin Tumbuh 8 Persen
Dana Moneter Internasional atau IMF memproyeksikan pertumbuhan ekonomi Indonesia akan stagnan di angka 5 hingga 5,1 persen pada periode 2024-2029. Hal tersebut terungkap dalam IMF Country Report Nomor 2024/270.
Pada laporan tersebut, IMF meramalkan pertumbuhan ekonomi Indonesia pada periode 2024-2025 naik di kisaran 5 hingga 5,1 persen. Kemudian, perekonomian Tanah Air akan tumbuh stagnan sebesar 5,1 persen secara tahunan pada periode 2025-2029.
“Pertumbuhan diperkirakan mencapai 5,0 dan 5,1 persen pada tahun 2024 dan 2025, dengan permintaan domestik yang dinamis mengimbangi dampak negatif dari harga komoditas yang lebih lemah,” bunyi laporan IMF dikutip Tempo pada Selasa, 13 Agustus 2024.
Berita selengkapnya baca di sini.
Selanjutnya: 3. Mengenal Taman Kusuma Bangsa IKN....
3. Mengenal Taman Kusuma Bangsa IKN, Tempat Renungan Suci Rancangan Nyoman Nuarta
Presiden Jokowi telah meresmikan Taman Kusuma Bangsa yang terletak di kawasan Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara, Kabupaten Penajam Paser Utara, Kalimantan Timur pada Senin, 12 Agustus 2024. Taman ini akan digunakan sebagai lokasi Renungan Suci pada 16 Agustus 2024 malam.
"Dengan mengucap bismillahirrahmanirrahim, pada sore hari ini saya resmikan Taman Kusuma Bangsa di Ibu Kota Nusantara," ujar Presiden dalam sambutannya, dikutip dari Antara pada Selasa, 13 Agustus 2024.
Taman Kusuma Bangsa atau yang sebelumnya dikenal sebagai kawasan Memorial Park, berfungsi sebagai lokasi untuk mengadakan renungan suci dan apel kehormatan dalam rangka peringatan Hari Ulang Tahun (HUT) ke-79 Republik Indonesia di Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara.
Berita selengkapnya baca di sini.
4. Sri Mulyani Sebut Industri Manufaktur Tertekan karena Bersaing dengan Produk Impor: Semua Tumbuh Nyaris di Level Rendah
Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati menyatakan pertumbuhan industri manufaktur saat ini sedang tertekan. “Semua tumbuh nyaris di level rendah,” katanya dalam konferensi pers di Kementerian Keuangan, Jakarta, pada Selasa, 13 Agustus 2024.
Sri Mulyani mencontohkan pertumbuhan sektor industri tekstil dan produk tekstil atau TPT pada kuartal II 2024 atau per Juli 2024 sebesar 0 persen. Sementara itu, industri mesin tumbuh sebesar 1,8 persen, industri alas kaki sebesar 1,9 persen, dan industri karet sebesar 2,1 persen.
Menyikapi kondisi ini, Sri Mulyani mengatakan Kementerian Perdagangan, Perindustrian, dan lembaga terkait telah menyiapkan aneka kebijakan untuk menghadang produk impor. Aturan itu salah satunya menerapkan anti-dumping untuk produk impor.
Berita selengkapnya baca di sini.
Selanjutnya: 5. Jokowi Soroti PMI Manufaktur Anjlok, Menperin....
5. Jokowi Soroti PMI Manufaktur Anjlok, Menperin: Ada Regulasi Tak Pro Pelaku Industri
Menteri Perindustrian atau Menperin Agus Gumiwang Kartasasmita menjelaskan penyebab anjloknya Purchasing Manager’s Index (PMI) manufaktur Indonesia pada Juli 2024 di poin 49,3 atau merosot jadi fase kontraksi. Padahal, selama 34 bulan berturut turut sebelumnya, industri manufaktur mampu bertahan di level ekspansi.
Agus Gumiwang mengatakan, sektor industri manufaktur selama ini menjadi tulang punggung atau sumber pertumbuhan bagi perekonomian nasional. Performa industri juga bergantung pada upaya pemerintah dalam menciptakan iklim usaha yang kondusif. Namun, dia menilai ada regulasi yang tak memihak pelaku industri akhirnya berdampak negatif kepada sektor ini.
“Aktivitas industri di dalam negeri ikut terdampak akibat adanya regulasi yang tidak memihak kepada pelaku industri. Oleh karena itu, diperlukan koordinasi yang serius dan benar-benar tepat sasaran,” kata Agus Gumiwang dalam keterangan tertulis, Senin, 12 Agustus 2024.
Berita selengkapnya baca di sini.
Pilihan Editor: Rupiah Menguat ke Level Rp15.832,5 per Dolar AS Sore Ini