Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Purbalingga menjadi tuan rumah Pertemuan ke-29 Komite Mutu International Pepper Community (IPC) yang diselenggarakan pada 11-12 Oktober 2023. Pertemuan ini diharapkan dapat menghasilkan standar dan program yang bermanfaat bagi peningkatan mutu komoditas lada Indonesia.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Direktur Standarisasi dan Pengendalian Mutu Kementerian Perdagangan Matheus Hendro Purnomo mengatakan, standar IPC menjadi hal yang penting karena standar ini dapat menjadi acuan dalam organisasi internasional dan asosiasi perdagangan rempah pada saat pembahasan standar mutu komoditas lada.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
"Standar IPC juga disusun sejalan dengan standar Codex Alimentarius," kata Hendro dalam keterangan tertulis yang diterima Tempo pada Sabtu, 14 Oktober 2023.
Sebagai informasi, pertemuan IPC adalah pertemuan negara produsen lada yang terdiri dari Indonesia, Malaysia, Srilanka, India, dan Vietnam. Sesuai dengan tugas Komite Mutu IPC, pertemuan ini fokus membahas hal-hal teknis berkaitan dengan peningkatan mutu komoditas lada.
"Termasuk pembahasan mengenai regulasi bahan aktif pestisida, metode pengujian, serta penyusunan program kerja ke depan terkait mutu lada. Sehingga, standar IPC dapat digunakan secara lebih efektif,” ujar Hendro.
Selanjutnya: Hendro juga berharap, pertemuan ini dapat....
Hendro juga berharap, pertemuan ini dapat memperkuat kemitraan dan partisipasi Indonesia dalam organisasi komoditas lada internasional.
Mengenai alasan pemilihan Purbalingga menjadi tempat pelaksanaan sidang IPC, Hendro mengatakan sebanyak 20 ton lada Purbalingga telah sukses dieskpor ke mancanegara pada 2022.
"Perkebunan lada di Purbalingga juga ditanam secara polikultur dan bukan monokultur, serta diwariskan secara turun temurun. Hal tersebut menimbulkan keunikan tersendiri," ucap Hendro.
Hendro menambahkan, potensi sumber daya alam wilayah Kabupaten Purbalingga, khususnya pertanian dan perkebunan, cukup beragam. Meski belum menjadi komoditas utama, produksi lada juga menjadi salah satu komoditas andalan di Purbalingga.