Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Tiga belas tahun bukanlah waktu yang sebentar. Hiroshi Mikitani, pendiri Rakuten—artinya surga dalam bahasa Jepang—tampaknya paham betul masalah ini. Pria kelahiran Kobe, Jepang, 46 tahun silam itu terus melipatgandakan usahanya. Tak cuma di e-commerce (berbelanja lewat Internet), Rakuten merambah beragam bisnis dari jasa pembayaran, portal Internet, sekuritas, agen perjalanan, hingga tim olahraga profesional. Dengan tangan dinginnya, Mikitani menyulap Rakuten dari sebuah situs belanja daring (online) menjadi imperium bisnis.
Mikitani memulai usaha di Tokyo pada pertengahan 1997. Dengan bendera MDM Inc., mantan bankir investasi ini mengoperasikan situs bernama Rakuten Ichiba atau Rakuten Shopping Mall, lapak perniagaan melalui jaringan Internet. “Kami membangun pasar sekaligus menjadi konsultan bisnis bagi anggotanya,” katanya di Jakarta pekan lalu.
Sebagai penyedia lapak, MDM menerapkan sistem bagi hasil atas setiap transaksi. Namun kala itu bisnis Mikitani dianggap sia-sia lantaran pemakai Internet di Jepang belum banyak, hanya lima juta orang. Seiring dengan naiknya penetrasi Internet rumahan, angka transaksi toko surga ini bertambah. Jumlah pedagang di mal dunia maya ini meningkat dari 100 orang menjadi 5.000 orang. Merasa sudah besar, Mikitani mengubah MDM menjadi Rakuten Inc. pada 1999. Setahun kemudian Rakuten masuk bursa efek JASDAQ dengan kapitalisasi pasar 360 miliar yen (sekitar Rp 38 triliun)
Tak puas dengan e-commerce, Mikitani mengincar bisnis lain. Pada 2001, ia mendirikan Rakuten Travel, yang mengurusi jasa perjalanan, dan Rakuten Books atau toko buku online. Untuk mempercepat ekspansi, Mikitani mengakuisisi beberapa perusahaan, antara lain agen perjalanan online Mytrip.net, E-Bank Corporation, perusahaan sekuritas DLJ Direct SFG Securities, penyedia kartu kredit Aozora Card dan Kokunai Shinpan. Peraih MBA dari Harvard Business School ini juga mendirikan tim baseball profesional, Tohoku Rakuten Golden Eagles.
Negeri Sakura rupanya terlalu sempit buat Mikitani. Pada 2009 jejaring e-commerce Rakuten merambah pasar Thailand, Cina, Taiwan, Prancis, Amerika, hingga Indonesia. Di sana Rakuten membuat perusahaan patungan dengan mitra strategis, seperti TARAD, Baidu, Price Minister, Buy.com, dan terakhir Global Mediacom. Tak mengherankan jika surga belanja ini semakin luas dan dihuni oleh 40 ribu pedagang dengan aset US$ 12,7 miliar atau Rp 114,3 triliun. “Target saya, Rakuten memiliki cabang di 27 negara dalam waktu dekat,” kata Mikitani.
Usahanya tak sia-sia. Mikitani kini tercatat sebagai orang terkaya kedelapan di Jepang, dengan aset US$ 4 miliar atau Rp 36 triliun.
FF
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
- Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
- Akses penuh seluruh artikel Tempo+
- Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
- Fitur baca cepat di edisi Mingguan
- Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo