Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
TEMPO.CO, Garut - Keluarga korban yang selamat dalam insiden penyerangan Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) di Nduga, Papua, terhadap para pekerja Istaka Karya, berharap segerap dipulangkan. Keluarga Korban yang selamat, Irawan Maulana (20) ingin segera kembali berkumpul bersama keluarga di Kabupaten Garut, Jawa Barat.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
"Terakhir adik saya ada di Wamena, tapi tidak tahu kapan pulang ke Garut, keluarga di sini berharap secepatnya pulang," kata Maspupah (27), kakak Irawan saat ditemui di rumahnya Kampung Papandak, Desa Sukamenak, Kecamatan Wanaraja, Garut, Jumat 7 Desember 2018.
Ia menuturkan, Irawan dikabarkan menjadi salah satu korban yang selamat dari aksi penyerangan oleh KKB saat bekerja di salah satu provider telekomunikasi di kawasan Nduga, Papua.
Irawan, lanjut dia, berhasil diselamatkan TNI dan saat ini sedang berada di Wamena, sementara keluarganya baru mengetahui menjadi korban penyerangan KKB setelah banyak polisi dan tentara datang ke rumah.
"Saya baru tahu kemarin (Kamis, 6/12) kalau adik saya hampir jadi korban penembakan," kata Maspupah didampingi ibu kandungnya Uyu (60).
Ia menceritakan, Irawan sebelumnya bekerja di Jakarta, kemudian pindah kerja ke Papua sejak delapan bulan lalu, selama itu Irawan tidak terlalu banyak bercerita di telepon, hanya sesekali memberi kabar tentang keberadaannya.
"Kalau telepon juga sama saya atau sama ibu, itu juga enggak banyak ngobrol, cuma ngasih tahu lagi kerja di daerah mana, gitu," katanya.
Ibu kandung korban, Uyu menambahkan, hanya berharap anak bungsunya itu secepatnya bisa pulang ke Garut, namun kabar pemulangannya itu belum dapat diketahui.
"Sekarang lagi sama tentara, tidak tahu kapan pulangnya," katanya.
Ia mengungkapkan, kabar terakhir anaknya sedang dalam pengawalan TNI, dan masih menunggu prosedur pemeriksaan oleh pemerintah sebelum dipulangkan ke Garut.
"Katanya masih nunggu prosedur di sana, keadaannya sehat," katanya.
Sebelumnya, Kepala Bidang Humas Polda Papua Komisaris Besar Ahmad Musthofa Kamal mengatakan sebanyak 31 pekerja Istaka Karya dibunuh kelompok bersenjata pada 2 Desember. Para pekerja PT Istaka Karya sedang membangun jembatan di Kali Yigi dan Aurak, Distrik Yigi, Kabupaten Nduga, Papua.
ANTARA