Scroll ke bawah untuk membaca berita

Logo
Bisnis

Tuntut Pencairan Klaim Bumiputera, Nasabah: Tolong, Kami Bukan Pengemis

Di depan gedung Wisma Mulia 2, nasabah PT Asuransi Jiwa Bersama Bumiputera 1912 menuntut pembayaran klaim polis yang beberapa tahun belum cair.

24 Februari 2021 | 12.20 WIB

Pemegang Polia PT Asuransi Jiwa Bersama (AJB) Bumiputera 1912 yang tergabung dalam Tim Biru menggelar demo menuntut pencairan klaim di Gedung Wisma Mulia 2, Jakarta, Rabu 24 Februari 2021. Tempo/Francidca Christy Rosana
Perbesar
Pemegang Polia PT Asuransi Jiwa Bersama (AJB) Bumiputera 1912 yang tergabung dalam Tim Biru menggelar demo menuntut pencairan klaim di Gedung Wisma Mulia 2, Jakarta, Rabu 24 Februari 2021. Tempo/Francidca Christy Rosana

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo

TEMPO.CO, Jakarta - Di depan gedung Wisma Mulia 2, nasabah PT Asuransi Jiwa Bersama (AJB) Bumiputera 1912 menyuarakan aksinya menuntut pembayaran klaim polis yang beberapa tahun belum cair. Berkaus biru bertuliskan "Korban Asuransi Bumiputera", nasabah meminta Otoritas Jasa Keuangan (OJK) membantu mendorong perusahaan memenuhi kewajibannya.

"OJK, Bumiputera, tolong, kami bukan pengemis. Kami bukan pengemis bansos. Kami butuh uang di tengah pandemi," ujar seorang orator, Sularni, 53 tahun, asal Bekasi, Rabu, 24 Februari 2021.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo

Baca Juga: Demo Tuntut Pencairan Klaim Bumiputera, Nasabah: OJK Jangan Cuek

Bersama Sularni, puluhan nasabah yang didominasi ibu rumah tangga menyuarakan tuntutan serupa. Memegang spanduk kertas berukuran A0, mereka menyampaikan keluhan beragam.

Sularni menyebut ada nasabah yang menjadi korban banjir dan tengah membutuhkan dana. Ada pula nasabah pemegang polis pendidikan yang sedang terdesak memerlukan uang untuk membayar sekolah anak-anaknya.

Juneti, 59 tahun, merupakan satu dari sejumlah nasabah yang memegang polis pendidikan. Ia memegang total tiga polis, dua di antaranya pendidikan dan satu lainnya dana pensiun.

"Polis saya dua pendidikan, nilainya masing-masing Rp 29 juta dan Rp 51 juta. Satu lainnya polis pensiun nilainya Rp 11 juta," kata Juneti.

Juneti mengatakan ia kerepotan membiayai pendidikan dua anaknya akibat klaim asuransi tak cair. Asuransi itu semestinya cair berturut-turut sejak 2018, 2019, an 2020.

Saat ini, satu anak Juneti tengah duduk di bangku SMA dan sebentar lagi akan melanjutkan pendidikan ke tingkat umiversitas. Sedangkan satu lainnya duduk di bangku kuliah semester VI atau tingkat akhir. "Harusnya selesai pendidikan SMA, klaim keluar," katanya.

Bumiputera tercatat memiliki utang klaim hingga Rp 12 triliun pada akhir 2020. Angka ini lebih besar dari perkiraan awal senilai Rp 9,6 triliun. Jumlah utang klaim pun terus meningkat ketimbang akhir 2019 yang sebesar Rp 5,3 triliun.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Francisca Christy Rosana

Lulus dari Universitas Gadjah Mada jurusan Sastra Indonesia pada 2014, ia bergabung dengan Tempo pada 2015. Kini meliput isu politik untuk desk Nasional dan salah satu host siniar Bocor Alus Politik di YouTube Tempodotco. Ia meliput kunjungan apostolik Paus Fransiskus ke beberapa negara, termasuk Indonesia, pada 2024 

close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus