Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
TEMPO.CO, Jakarta - Corporate Secretary PT Istaka Karya Yudi Kristanto, mengatakan pihaknya akan tetap menjalankan proyek pembanguan jembatan di Papua, pasca tragedi pemenbakkan yang menewaskan 31 orang. "Tetap berjalan, kami butuh koordinasi dengan aparat keamanan," ujar dia saat dihubungi Tempo, Rabu, 5 Desember 2018.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
Yudi mengatakan penanganan korban dan jalannya proyek pembangunan dilakukan beriringan. Namun, untuk pengerjaan proyek di lapangan, hal tersebut masih dalam konsolidasi antara pemerintah dan aparat keamanan. Sehingga, pembangunan 14 jembatan tersebut akan rampung sesuai target pada 2019.
Saat rapat direksi, kata Yudi, dibicarakan soal metode pengerjaan jembatan di Papua. Saat ini, pihak Istaka belum mendapatkan update mengenai perkembangan kondisi di lapangan. "Kami akan tetap berkoordinasi dengan pihak aparat," ucap dia.
Proyek pembangunan jembatan yang digarap oleh PT Istaka Karya, bernilai Rp 184 miliar. PT Istaka Karya menggarap 14 jembatan. Di mana progresnya 11 jembatan sedang dalam pelaksanaan, 3 jembatan akan mulai dikerjakan tahun 2019.
Sebelumnya, Kepala Bidang Humas Polda Papua Komisaris Besar Ahmad Musthofa Kamal mengatakan sebanyak 31 pekerja Istaka Karya diduga dibunuh kelompok bersenjata pada 2 Desember. Para pekerja PT Istaka Karya sedang membangun jembatan di Kali Yigi dan Aurak, Distrik Yigi, Kabupaten Nduga, Papua.
Menurut keterangan Polda Papua, hingga, 3 Desember 2018, sekitar pukul 22.35 WIT sebanyak 24 orang dibunuh terlebih dahulu. Kemudian, sebanyak 8 orang sempat menyelamatkan diri ke rumah seorang anggota DPRD. Namun, delapan orang itu dijemput kelompok bersenjata. Tujuh di antaranya dibunuh, satu orang melarikan diri dan belum ditemukan.
Menanggapi tragedi tersebut, Presiden Joko Widodo atau Jokowi, mengutuk aksi penembakkan pegawai Istaka Karya. Dia menyebut, aksi ini merupakan terorisme dan memerintahkan Panglima TNI dan Kapolri untuk menangkap seluruh pelaku penembakan.
Jokowi memerintahkan Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Basuki Hadimulyono agar tetap meneruskan pembangunan jalan Trans-Papua yang sepanjang 4.600 kilometer itu. "PU jalan terus untuk membangun tanah Papua atau mewujudkan keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia."
AHMAD FAIZ IBNU SANI|CAESAR AKBAR