Scroll ke bawah untuk membaca berita

Logo
Bisnis

Wali Kota Surabaya: Tidak Ada Jalan Rusak, Kalau Bolong Iya

Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi mengeklaim tidak ada jalan rusak di Surabaya karena pihaknya langsung melakukan perbaikan jika ada laporan jalan rusak.

10 Mei 2023 | 13.01 WIB

Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi saat meninjau langsung proses pengerjaan pelebaran dan pembuatancrossing saluran di kawasan pusat kota pada Senin, 18 Juli 2022.
Perbesar
Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi saat meninjau langsung proses pengerjaan pelebaran dan pembuatancrossing saluran di kawasan pusat kota pada Senin, 18 Juli 2022.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo

TEMPO.CO, Jakarta - Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi memastikan aspal jalan di wilayah kerjanya tidak ada yang rusak berat, karena pihaknya sudah melakukan penambalan jalan ketika ada yang berlubang atau membahayakan pengendara. "Jalan rusak di Surabaya dari dahulu tidak ada, kalau bolong (berlubang), iya. Semuanya sudah saya sampaikan ke WhatsApp grup Forum Komunikasi (Forkom) kelurahan dan kecamatan," kata Cak Eri panggilan akrab Eri Cahyadi, di Surabaya, Rabu, 9 Mei 2023.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo

Menurut dia, jika ada laporan jalan berlubang, dipastikan segera ditindaklanjuti oleh pemkot melalui Dinas Sumber Daya Air dan Bina Marga (DSDABM) Surabaya.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Semenjak adanya WhatsApp group Forkom, kata dia, masyarakat beramai-ramai melaporkan jalan berlubang, banjir, hingga masalah sosial lainnya. Setelah dilaporkan melalui grup tersebut, ia memastikan, jajaran pemkot akan segera menindaklanjuti informasi yang disampaikan ke dirinya melalui grup tersebut.

"Karena kami tidak bisa tahu semuanya, ketika sudah disampaikan melalui group Forkom, otomatis akan ditindaklanjuti sama teman-teman untuk ditambal. Misal, ketika ditambal oleh teman-teman tidak bisa, maka akan kita lakukan pelelangan," ujarnya lagi.

Cak Eri mengatakan, Pemkot Surabaya tidak bisa jika harus melakukan penambalan jalan yang berlubang secara keseluruhan karena pemkot memiliki skala prioritas yang harus diutamakan, seperti penanganan banjir, warga miskin, stunting, gizi buruk, anak putus sekolah dan sebagainya. Sedangkan untuk jalan, skala prioritasnya yakni melakukan penambalan yang berlubang.

"Jadi, tidak bisa kalau harus diaspal mulai ujung sampai ke ujung, tapi kami melakukan penambalan. Nanti dilihat, penambalannya bagus atau tidak," kata Cak Eri.

Cak Eri menjelaskan, jalan di Surabaya tidak bisa dipukul rata dilakukan pengaspalan secara keseluruhan jika ada yang berlubang karena jalanan di Kota Pahlawan terdiri dari jalan nasional, provinsi, dan ada yang milik pengembang.

"Setelah Pak Jokowi kunjungan ke Provinsi Lampung beberapa waktu lalu menyampaikan, jalan kota mana yang rusak, jalan nasional mana yang rusak, untuk diperbaiki. Seperti Jalan Osowilangun depannya Romokalisari Adventure Land, itu kalau warga tidak tahu, dikira jalannya Surabaya, padahal itu jalan nasional. Saya juga tidak mungkin membangun jalan nasional, jalan di Surabaya saja masih banyak yang harus diperbaiki," katanya pula.

Maka dari itu, Cak Eri menyampaikan, Pemkot Surabaya melalui DSDABM telah berkirim surat ke pemerintah provinsi untuk diteruskan ke pusat, memohon perbaikan jalan nasional mana yang perlu dibenahi. Sedangkan jalan yang menjadi kewenangan pemkot akan diperbaiki sendiri.

"Artinya, jalan di Kota Surabaya sejauh ini tidak ada yang rusak, kalau berlubang pasti segera kami tambal," ujarnya lagi.

Ikuti berita terkini dari Tempo di Google News, klik di sini

close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus