Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - PT Waskita Karya (Persero) Tbk. telah menerima pembayaran atas proyek jalan tol layang Jakarta-Cikampek II (Elevated) atau Tol Layang Japek sebesar Rp 6,2 triliun dari PT Jasamarga Jalan Layang Cikampek.
"Pembayaran tersebut merupakan 51 persen dari total pembayaran Rp 12,3 triliun disesuaikan dengan porsi atas kerja sama operasi dengan PT Acset Indonusa Tbk," kata Director of Finance PT Waskita Karya (Persero) Tbk Haris Gunawan dalam keterangan resmi di Jakarta, Senin, 16 Maret 2020.
Haris menjelaskan, Jalan Tol Jakarta - Cikampek II (Elevated) sepanjang 38 kilometer ini merupakan hasil kolaborasi antara BUMN dan Swasta, yaitu PT Waskita Karya (Persero) Tbk. dan PT Acset Indonusa Tbk.
Pengerjaan proyek tol itu termasuk dalam kategori Proyek Jalan Tol Layang Terpanjang di Indonesia. Proyek tersebut telah dimulai sejak tahun 2017 dan telah diresmikan oleh Presiden RI Joko Widodo pada tanggal 12 Desember 2019. Jalan tol itu sudah berfungsi secara operasional sejak 15 Desember 2019.
Waskita Karya dalam menggarap proyek itu menggunakan metode konstruksi terkini seperti metode Pierhead Sosrobahu, metode Pierhead Segmental Precast, dan metode Erection Girder dengan Launcher Gantry dan Crane.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Metode tersebut dipilih, kata Haris, selain untuk menyelesaikan proyek tersebut sesuai target waktu juga dengan mutu dan keselamatan yang baik. "Terlebih proyek ini dikerjakan di tengah kondisi lalu lintas Tol Jakarta - Cikampek yang aktif dan padat," ucapnya.
Adapun penerimaan pembayaran dari proyek Tol Jakarta-Cikampek II (Elevated) tersebut merupakan salah satu target penerimaan kas masuk dari proyek turnkey Waskita Karya. Seperti diketahui, tahun ini Waskita menargetkan penerimaan pembayaran senilai Rp 10 triliun dari proyek yang dikerjakan dengan skema turnkey dan Rp 18,7 triliun dari proyek konstruksi lainnya.
Selain kas masuk dari pembayaran proyek, Waskita Karya juga mengincar pengembalian piutang dana talangan tanah dari Lembaga Manajemen Aset Negara (LMAN) senilai Rp 4,5 triliun.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
ANTARA