Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Kesehatan

<font size=2 color=#FF9900>INFO HIDUP SEHAT</font><br />Stres Tuntas, Gangguan Seksual Lepas

7 Maret 2011 | 00.00 WIB

Image of Tempo
Perbesar

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

MEMECAHKAN masalah tanpa masalah adalah slogan Pegadaian. Tagline mirip dapat dipakai dalam hal mengatasi gangguan kesehatan seksual pria: memecahkan masalah dengan masalah. Maksudnya, penyelesaian masalah gangguan seksual dilakukan dengan penyelesaian masalah hidup.

Kita tahu gangguan seksual bisa disebabkan oleh masalah psikis seperti stres dan depresi. Gangguan psikis adalah penyebab gangguan seksual yang lebih signifikan ketimbang faktor fisik atau organik. ”Dari berbagai literatur, ada yang menyebut 30 sampai 50 persen,” kata dokter Charles Damping, ahli kesehatan jiwa Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia/Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo, di sela paparan Women’s Health Expo 2011, di Jakarta, Kamis dua pekan lalu.

Faktor psikis berkaitan dengan kerja otak. Gangguan seksual terjadi karena gangguan pada organ otak itu mempengaruhi jalur komunikasi saraf dari otak ke bagian genital, sehingga reaksi-reaksi dari otak atas rangsangan tidak tersampaikan ke organ pendukung aktivitas seksual.

Gangguan psikis itu meledak karena masalah yang niscaya ada pada semua orang tapi tidak ditangani dengan benar. Mekanisme koping alias penyelesaian masalah tidak berjalan. Mekanisme koping adalah proses individu menangani tekanan masalah dengan melakukan perubahan kognitif dan perilaku.

Sayangnya, pada pria kerap dijumpai mekanisme koping eksternal, seperti kebiasaan merokok, konsumsi alkohol, perilaku antisosial, dan penggunaan obat-obatan. Ada juga kecenderungan pria menyimpan dan menekan rasa ketidakmampuan sehingga enggan melakukan pengobatan atau pencegahan. Semua itu tak lepas dari struktur otak khas pria. ”Pola pikir kurang menghargai proses, kurang memperhatikan diri,” ujar Charles.

Memperhatikan faktor psikis dan perilaku pria tersebut, salah satu upaya mengatasi gangguan seksual yang direkomendasikan adalah kembali ke mekanisme koping yang benar. Ini cara mendasar menangkal gangguan seksual karena faktor psikis. Cara praktisnya, Charles mencontohkan, dengan melihat masalah secara benar, obyektif, dengan pikiran positif. ”Kalau punya seribu rupiah, jangan bilang hanya pegang uang sedikit, tapi pikir bisa apa dengan uang itu dan bagaimana melipatgandakannya.”

Mekanisme koping memang bergantung juga pada kematangan kepribadian, pengalaman menghadapi tekanan, cara pandang, dan pola asuh sejak kecil. Dengan mekanisme koping yang benar, individu bisa terhindar dari gangguan psikis yang berdampak luas, termasuk kesehatan seksual. Sebaliknya, mekanisme koping yang benar bisa juga diterapkan untuk mengatasi depresi, stres, dan gangguan psikis lain setelah mengalami gangguan seksual. Jadi sifatnya mencegah makin parah, sementara proses penyembuhan berjalan.

Secara umum, langkah awal penanganan medis gangguan seksual adalah memetakan dan mengoreksi faktor-faktor penyebabnya. Jika diperlukan, pasien bisa mendapat obat minum atau suntik dan, bila perlu, menggunakan terapi pompa vakum. ”Kalau tidak berhasil, bisa dilakukan operasi prosthesis penis,” kata dokter Nur Rasyid, Ketua Departemen Urologi Fakultas Kedokteran UI/RSCM.

Orang yang dapat menerima adanya gangguan seksual lebih baik karena penanganannya akan lebih mudah, dan gangguan kesehatan lainnya akan terpantau. ”Gangguan seksual itu kadang menjadi indikator gangguan serius lain,” ujar Nur Rasyid. Apabila penderita segera memeriksakan gangguan, mungkin dokter akan menemukan penyakit penyebab, seperti diabetes melitus, kolesterol tinggi, darah tinggi, bahkan penyakit jantung.

Gangguan seksual pria dapat dibagi menjadi lima kelompok besar: gairah seksual rendah, disfungsi ereksi, ejakulasi dini, disfungsi orgasme, dan kelainan fisik penis. Mengutip data kepustakaan, di dunia pada 1995 diperkirakan 152 juta pria menderita disfungsi ereksi dan pada 2025 bertambah menjadi 225 juta.

Harun Mahbub

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Image of Tempo
Berlangganan Tempo+ untuk membaca cerita lengkapnyaSudah Berlangganan? Masuk di sini
  • Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
  • Akses penuh seluruh artikel Tempo+
  • Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
  • Fitur baca cepat di edisi Mingguan
  • Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo
Lihat Benefit Lainnya

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
>
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus