Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Kesehatan

"Tukang Jual Obat"

Menteri kesehatan siwabessy melantik 5 orang direksi pt kimia farma yang baru. sejak 1971 laba perusahaan ini menunjukkan angka yang positif. memiliki 50 apotik, 24 pedagang besar, 3 pabrik farmasi.(ksh)

23 Oktober 1976 | 00.00 WIB

Image of Tempo
Perbesar

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

DI tengah persaingan dengan perusahaan-perusahaan obat asing, nampaknya PT Kimia Farma terus berusaha memperkokoh posisinya. Awal Oktober lalu bertempat di kantor pusat Kimia Farma tak kurang dari Menteri Siwabessy sendiri yang melantik para anggota direksi Kimia Farma yang baru. Mereka praktis adalah muka lama yang dipercaya pemerintah untuk menempuh masa jabatan 5 tahun lagi terdiri dari Direktur Utama drs. Soekarjo, Direktur Perdagangan: drs Roeskanda Soeharmaatmadja, Direktur Produksi: drs. Soemarso Soemopanitro, Direktur Keuangan: P. Titus dan Direktur Umum: R. Soebagio. Sejak tahun 1971 status PN Kimia Farma dialihkan menjadi PT (persero) yang sahamnya dimliki negara, laba perusahaan dilaporkan menunjukkan angka positif. Yaitu 1972 Rp 403,3 juta, 1973 Rp 607,7 juta, 1974 Rp 955,7 juta dan laba tahun buku 1975 masih menunggu pengesahan, konon mencapai Rp 1,2 milyard. Menurut Menteri Siwabessy, di samping laba materil yang dicapai Kimia Farma selama 5 tahun ini, tak kurang pula arti kepercayaan yang dilimpahkan masyarakat kepada perusahaan pemerintah ini. "Anggapan anggota masyarakat negara yang sedang berkembang seperti kita ini, selalu menempatkan penghargaan yang lebih tinggi terhadap perusahaan-perusahaan asing". PT Kimia Farma kini memiliki 50 apotik dari 1.248 buah di seluruh Indonesia memiliki 24 pedagang Besar dari 850 buah dan 3 buah pabrik farmasi (termasuk pabrik kina) dari 240 buah di Indonesia -- termasuk 33 buah pabrik farmasi asing. Drs. Soekarjo, Kolonel AL yang ahli farmasi, mengomentari prestasi kerjanya sebagai "keberhasilan yang dicapai secara komunal". "Saya tak segan mendelegir pekerjaan kepada bawahan. Biarlah semua ikut berparJtisipasi. Kita-kita ini hanya menangani masalah yang orang lain tak dapat memecahkan", katanya pada TEM- PO . "Staf saya terdiri dari mereka yang mempunyai pendidikan tinggi, soalnya hanya bagaimana menanamkan motivasi, bahwa kita bisa survive di tengah persaingan ketat", tambah Soekarjo yang dengan setia mengisi sisa waktunya di lapangan golf. "Sebab, bagaimanapun di luar kantor, saya ini tukang jual obat", katanya.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Image of Tempo
Berlangganan Tempo+ untuk membaca cerita lengkapnyaSudah Berlangganan? Masuk di sini
  • Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
  • Akses penuh seluruh artikel Tempo+
  • Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
  • Fitur baca cepat di edisi Mingguan
  • Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo
Lihat Benefit Lainnya

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
>
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus