Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Sakit kepala tegang, biasanya terasa nyeri ringan, sedang dan berdenyut di bagian leher. Mengutip WebMD, sakit kepala tegang nyeri atau terasa tekanan di sekitar dahi atau bagian belakang kepala dan leher.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Sebagian orang mengumpamakan rasanya seperti diremas di bagian kepala. Bisa juga sakit kepala karena stres jenis yang paling umum untuk orang dewasa.
Jenis sakit kepala tegang
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
1. Sakit kepala tegang episodik terjadi kurang dari 15 hari per bulan.
2. Sakit kepala tegang kronis terjadi lebih dari 15 hari dalam sebulan.
Sakit kepala ini bisa dialami selama 30 menit hingga beberapa hari. Jenis episodik biasanya dimulai perlahan, biasanya pada tengah hari.
Gejala sakit kepala tegang
1. Nyeri atau tekanan ringan hingga sedang di bagian depan, atas, atau samping kepala
2. Sulit tidur
3. Merasa sangat lelah
4. Nyeri otot
Berbeda dengan sakit kepala migrain, tidak ada gejala saraf lainnya seperti kelemahan otot atau penglihatan kabur. Sakit kepala tegang biasanya tidak menyebabkan kepekaan yang parah terhadap cahaya atau kebisingan, sakit perut, mual, atau muntah.
Mengutip Healthline, jenis sakit kepala tegang biasanya menyebabkan nyeri ringan, sedang, atau intens di belakang mata dan leher. Kebanyakan orang mengalami sakit kepala tegang episodik. Sakit kepala episodik ini terjadi rata-rata satu atau dua kali perbulan.
Sakit kepala tegang menyebabkan berdenyut di satu atau kedua sisi kepala. Namun, dalam kasus yang jarang terjadi, sakit kepala tegang menyebabkan sensitif terhadap suara ringan dan keras, mirip seperti migrain.
Mencegah sakit kepala tegang
Mengutip MedlinePlus, sakit kepala tegang mungkin bisa dicegah sesuai sumber utama yang memicu. Mempelajari penyebab stres dan menjaga posisi kepala tetap nyaman. Misalnya, saat menggunakan bantal atau mengubah posisi tidur, postur tubuh yang tepat saat membaca, bekerja, atau melakukan aktivitas lain.
Tidak membiarkan leher dan bahu terus diam ketika bekerja di depan komputer. Tak melewatkan waktu istirahat atau tidur. Sesekali memijat memijat otot yang terasa sakit atau tegang.
Ikuti berita terkini dari Tempo di Google News, klik di sini.