Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Sakit kepala tegang merupakan jenis sakit kepala yang paling umum terjadi pada orang dewasa. Saat mengalami sakit kepala tegang, seseorang akan merasakan nyeri ringan, sedang, atau cukup parah di belakang mata hingga bagian tengkuk dan leher.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Melansir dari Healthline, jika Anda mengalami sakit kepala tegang yang ringan, Anda bisa mengatasinya sendiri di rumah dengan memulai mengonsumsi banyak air putih.
Mengatasi Sakit Kepala Tegang
Selain itu, kurang tidur juga bisa menyebabkan seseorang mengalami sakit kepala tegang. Sehingga, pastikan kebutuhan tidur Anda selalu tercukupi. Selain minum air putih dengan cukup dan menambah porsi waktu tidur, Anda juga bisa melakukan beberapa strategi berikut:
- Mengikuti latihan manajemen stres, cara inidapat mengajari Anda cara mengatasi stres dan cara meredakan ketegangan.
- Terapi perilaku-kognitif (CBT). CBT adalah terapi bicara yang membantu Anda mengenali situasi yang menyebabkan Anda stres, cemas, dan tegang.
- Ini adalah terapi alternatif yang dapat menurunkan stres dan ketegangan Anda dengan menusukkan jarum halus ke area tertentu pada tubuh Anda.
- Pengobatan ringan di rumah. Bisa Anda lakukan degan mengoleskan obat oles seperti minyak kayu putih atau produk lainnya, kompres es pada kepala selama 5 hingga 10 menit beberapa kali sehari, mandi air hangat, dan mengistirahatkan mata dari pekerjaan yang mengharuskan Anda menatap layar komputer)
Mengutip dari Mayoclinic, jika obat pereda nyeri yang biasa dijual di toko kelontong dan apotek tidak bekerja untuk mengatasi sakit kepala Anda, maka Anda bisa mencoba beberapa resep obat yang mengandung komposisi berikut ini.
- Antidepresan trisiklik. Antidepresan trisiklik, termasuk amitriptyline dan protriptyline, adalah obat yang paling umum digunakan untuk mencegah sakit kepala tipe tegang. Efek samping dari obat-obatan ini mungkin termasuk sembelit, kantuk dan mulut kering.
- Antidepresan lainnya. Penggunaan antidepresan venlafaxine (Effexor XR) dan mirtazapine (Remeron) juga terbukti mampu mengatasi sakit kepala tegang.
- Antikonvulsan dan relaksan otot. Obat lain yang dapat mencegah sakit kepala tipe tegang termasuk antikonvulsan, seperti gabapentin dan topiramate (Topamax, Qsymia, lainnya).
Obat pereda nyeri cukup aman jika digunakan secukupnya dan tidak berlebihan. Namun, jika terlalu sering digunakan, sakit kepala yang Anda rasakan justru bisa bertambah parah dan sering kambuh. Untuk itu, ikuti petunjuk penggunaan obat dan terapkan upaya pencegahan lainnya.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Pencegahan bisa dilakukan dengan beristirahat yang cukup, menjaga pola makan yang sehat, rutin berolahraga, dan menghindari pemicu sakit kepala tegang termasuk stres dan kelelahan. Jika Anda merasakan sakit kepala tegang yang cukup menyakitkan, segeralah berkonsultasi dengan dokter.
RISMA DAMAYANTI
Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram terlebih dahulu.