Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Mie instan adalah jenis mie yang sudah melalui proses pemasakan terlebih dahulu yang kemudian dijual dalam kemasan. Namun makanan ini dianggap berbahaya karena mengandung beberapa zat yang kurang menyehatkan.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Mie instan umumnya terbuat dari tepung, garam, dan minyak kelapa sawit. Sebagian besar jenis mie instan cenderung rendah kalori, serat, dan protein, dan mengandung tinggi lemak, karbohidrat, natrium, dan mikronutrien tertentu.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Sebuah penelitian mengungkapkan bahwa terlalu sering mengonsumsi mie instan berkaitan dengan buruknya kualitas makanan yang dikonsumsi. Dilansir dari Parkway East, terlalu sering makan mie instan bisa menyebabkan dampak buruk bagi kesehatan karena kandungan gizinya sedikit.
Berikut kandungan gizi rata-rata mie instan dalam 1 porsi (43 gram):
- Kalori: 385 kkal
- Karbohidrat: 55,7 gram
- Total lemak: 14,5 gram
- Lemak jenuh: 6,5 gram
- Protein: 7,9 gram
- Serat: 2 gram
- Natrium: 986 mg
- Tiamin: 0,6 mg
- Niasin: 4,6 mg
- Riboflavin: 0,4 mg
Melansir dari Healthline, berikut ini beberapa alasan mengapa mie instan tidak baik untuk kesehatan:
1. Tinggi Natrium
Mie instan bisa mengandung natrium antara ratusan hingga ribuan miligram per 100 gram porsinya. Beberapa penelitian menunjukkan bahwa asupan natrium yang tinggi memiliki efek negatif pada orang-orang tertentu yang dianggap sensitif terhadap garam.
Tinggi natrium dapat menyebabkan peningkatan tekanan darah. Kandungan ini sangat berisiko bagi seseorang yang memiliki riwayat keluarga dengan tekanan darah tinggi. Selain itu, tinggi natrium juga dikaitkan dengan beberapa risiko penyakit seperti risiko kanker perut, penyakit jantung, dan stroke.
2. Mengandung MSG
Kebanyakan mie instan mengandung bahan tambahan yang dikenal sebagai monosodium glutamat (MSG). Kandungan ini digunakan untuk meningkatkan rasa pada makanan olahan.
Meski MSG dinyatakan aman dikonsumsi, beberapa penelitian menyebutkan mengonsumsi MSG dapat menyebabkan dampak buruk bagi kesehatan, seperti penambahan berat badan, tekanan darah tinggi, sakit kepala, dan mual.
3. Rendah serat dan protein
Makan mie instan yang rendah serat dan protein dapat berpotensi meningkatkan berat badan. Satu porsi mie instan kemungkinan besar tidak akan mengurangi rasa lapar atau kenyang. Padahal protein telah terbukti meningkatkan perasaan kenyang dan mengurangi rasa lapar, menjadikannya zat yang berguna dalam menjaga berat badan.
4. Menurunkan kualitas pola makan
Beberapa penelitian telah menemukan bahwa mengonsumsi mie instan secara teratur dapat dikaitkan dengan kualitas pola makan yang buruk secara keseluruhan. Hal ini karena mie instan tidak mengandung beberapa zat seperti protein, kalsium, vitamin C, fosfor, zat besi, niasin, dan vitamin A.
WINDA OKTAVIA
Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram terlebih dahulu.