Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Ketika seseorang kesulitan bernapas memerlukan pertolongan segera. Napas buatan termasuk salah satu metode untuk menyalurkan oksigen untuk seseorang yang mengalami masalah kesulitan pernapasan, misalnya setelah tenggelam.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Mengutip laman International Association of Drilling Contractors (IADC), napas buatan bisa diberikan secara manual maupun menggunakan alat bantu pernapasan.
Jenis metode pertolongan pernapasan
1. Schaffer
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Mengutip Vedantu, ada beberapa metode yang umum dilakukan untuk memberikan napas buatan. Metode schaffer, korban diposisikan tengkurap, salah satu tangan diluruskan tepat di atas kepala. Sedangkan salah satu tangan ditekuk menyiku. Kondisi wajah mendongak. Posisi penolong berlutut di samping pinggang korban.
Posisi telapak tangan menempel di pinggang korban, kemudian memberikan tekanan. Penolong akan mendorong visera abdomen (berhubungan organ lambung, hati, dan usus). Perkiraan, pengembusan napas ke luar (ekspirasi) berlangsung selama tiga detik. Adapun mendorong napas ke dalam berlangsung selama dua detik. Manfaat cara ini, karena posisinya tengkurap memungkinkan air dari perut dan paru-paru mudah dikeluarkan
2. Sylvester
Posisi korban untuk metode ini telentang. Bantalan dipakai untuk menopang bahu dan leher. Pemberi pertolongan berlutut di dekat kepala korban. Penolong memegang pergelangan tangan korban. Setelah itu mengayunkan tubuh ke belakang sembari menarik kedua tangan korban ke atas melewati kepala sampai kedua tangan terletak di atas tanah, maka akan terjadi dorongan napas oleh otot dada. Tekan kedua tangan korban di atas dadanya vertikal ke bawah. Gerakan ini dilakukan setiap lima detik.
3. Mouth to mouth
Metode napas buatan ini tergolong umum. Pemberi pertolongan menggunakan jarinya untuk menjepit lubang hidung korban. Tarik napas dalam, kemudian memosisikan mulut penolong menutup mulut korban. Setelah itu mengalirkan napas sambil memperhatikan dada korban. Jika dada tidak naik, maka perlu mengulangi memberikan napas buatan.
4. Intubasi
Melansir dari Pharmaceutical Guidelines, intubasi teknik bantuan napas buatan yang dilakukan dokter untuk membuka jalan pernapasan dan oksigen. Biasanya, intubasi dilakukan di Instalasi Gawat Darurat atau IGD.
Dokter akan memasukkan tabung khusus endotracheal tube (ETT) melalui mulut pasien. Intubasi umumnya dilakukan sebagai prosedur darurat bagi pasien yang tidak sadar yang tak mampu bernapas.
RISMA DAMAYANTI
Ikuti berita terkini dari Tempo di Google News, klik di sini.