Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Presiden Joko Widodo mulai kendurkan kebijakan mudik lebaran tahun ini. Pasalnya, siapapun diperbolehkan untuk mudik dengan syarat telah mendapatkan vaksinasi dosis ketiga atau booster. Namun, saat melakukan mudik lebaran, bukan hanya kendaraan saja yang harus diperhatikan. Pengemudi dan penumpang harus dalam kondisi fit dan terjaga.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Salah satu yang wajib diwaspadai saat mudik adalah terjadiya kondisi microsleep saat mengemudi. Microsleep adalah tidur singkat yang berlangsung sekitar 30 detik. Lantaran durasinya yang singkat, orang-orang tidak menyadari jika dirinya sedang dalam kondisi microsleep.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Terlebih bagi pengemudi kendaraan untuk mudik yang harus menempuh perjalanan jauh. Kesehatan dan kesegaran mata harus tetap terjaga. Jika tidak, maka kondisi tersebut dapat memicu terjadinya kecelakaan. Untuk itu, ada beberapa cara yang bisa dilakukan untuk menghindari microsleep saat sedang perjalanan mudik dikutip dari sleepfoundation.org.
- Tidur yang cukup
Umumnya, orang dewasa antara usia 18 dan 64 membutuhkan waktu tidur tujuh sampai sembilan jam per hari. Sementara lansia dengan usia lebih dari 65 tahun tidak begitu banyak membutuhkan waktu tidur, tetapi jatah harian yang direkomendasikan tetap tujuh hingga delapan jam. Orang yang tidak menerima tujuh jam tidur setiap hari berisiko lebih tinggi terlibat dalam kecelakaan saat mengemudi.
Baik pengemudi maupun penumpang sama-sama harus memiliki waktu tidur yang cukup sebelum memulai perjalanan panjang. Hal itu untuk menghindari risiko microsleep saat berkendara. Jika seorang pengemudi merasa mengantuk, penumpang lain bisa menggantikan posisi kemudi.
- Hindari konsumsi alkohol
Meminum alkohol saat berkendara atau beberapa saat sebelum berkendara menimbulkan risiko keselamatan bagi pengemudi, penumpang, dan pengendara lain di jalan. Selain itu, alkohol juga dapat menyebabkan kantuk.
Hal yang sama berlaku untuk obat resep dan obat bebas, terutama pil anti alergi, yang menyebabkan rasa kantuk. Pastikan untuk memeriksa efek samping obat baru sebelum mengemudi. Jika efek obat tersebut bisa menimbulkan kantuk, maka pertimbangkan untuk menggunakan transportasi umum sebagai gantinya.
- Atur waktu berkendara
Hindari waktu mengemudi di sore hari hingga malam hari. Pada waktu tersebut, kecelakaan sering terjadi. Hal itu dikarenakan sopir sudah merasakan kantuk dan mengalami microsleep yang tidak diduga sebelumnya. Melansir dari Healthline, tanda-tanda bahwa seseorang mengalami microsleep di antaranya mulai keluar jalur, menguap berulang-ulang, tidak fokus dan sulit berkonsentrasi, kepala menunduk, dan kelopak mata berat.
- Melakukan kebiasaan tidur yang baik
Mempraktikkan kebiasaan tidur yang baik dapat membantu seseorang merasa lebih nyaman dan segar di keesokan hari, sebelum mengemudi saat mudik lebaran. Tips atau kunci dari kebiasaan tidur yang tepat meliputi waktu tidur yang konsisten, mengoptimalkan ruang tidur, jauhkan barang elektronik portabel dari tempat tidur, dan hindari kafein dan alkohol sebelum tidur.
RISMA DAMAYANTI
Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram terlebih dahulu.