Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Pernahkah jari tangan terasa kaku seperti terjepit? Kondisi ini disebut trigger finger. Suatu kondisi dimana jari seseorang terkunci ketika berusaha meluruskan atau menekuknya.
Dikutip dari WebMD, kebanyakan orang mengalami trigger finger pada jari keempat atau ibu jari, namun kondisi ini dapat memengaruhi jari mana pun. Kondisi ini kerap terjadi di pagi hari atau saat menggenggam sesuatu dengan kuat dan mencoba meluruskan jari.
Mulanya gejala ini akan terasa ringan, namun tak jarang menjadi semakin buruk seiring berjalan waktu. Hal ini lebih mungkin terjadi setelah penggunaan tangan yang berat secara terus menerus.
Dikutip dari emc.healthcare, ada beberapa hal yang bisa memicu terjadinya kondisi ini mulai dari memegang benda dengan sangat kuat dalam waktu lama, memiliki riwayat cedera pada telapak tangan atau pangkal jari, hingga terlalu banyak menggerakkan jari secara berulang-ulang dalam intensitas tinggi. Bahkan kondisi tersebut bisa timbul akibat rheumatoid arthritis atau radang sendi, diabetes, asam urat, infeksi, dan kemungkinan tumor di telapak tangan atau jari.
Menurut Clevelandclinic, trigger finger terjadi ketika tendon atau jaringan ikat yang menghubungkan tulang dan otot di bagian jari membengkak hingga lebih tebal. Alhasil pembengkakan itu membuat jari sulit bergerak secara normal karena terhalang. Bahkan dalam kasus yang parah, kondisi tersebut bisa membuat jaru terus-terusan tertekuk.
Iritasi bolak-balik yang terus-menerus dapat menyebabkan terbentuknya gumpalan kecil jaringan pada tendon. Benjolan ini disebut bintil yang dapat mempersulit tendon untuk bergerak dengan mulus.
Terdapat sejumlah cara untuk mengurangi gejala trigger finger. Dilansir dari berbagai sumber, inilah 5 diantaranya:
1. Istirahatkan jari
Trigger finger dapat terjadi akibat penggunaan yang berlebihan, mengistirahatkan tangan dan jari adalah salah satu cara agar dapat mengurangi gejala. Istirahatkan bagian tubuh ini selama 1-2 minggu untuk melihat hasilnya. Hindari aktivitas berat pada jari atau bermain game konsol hingga gejalanya mereda.
2. Mengonsumsi obat-obatan
Dikutip dari MedicalNewsToday, mengonsumsi obat antiinflamasi nonsteroid, seperti ibuprofen dan naproxen, dapat membantu mengurangi rasa sakit dan peradangan pada trigger finger. Namun hal itu sebaiknya berdasarkan hasil konsultasi kepda dokter.
3. Belat
Menggunakan belat jari biasanya melingkari telapak tangan dan memiliki penutup kecil di bagian bawah jari yang terkena. Belat ini memungkinkan seseorang menekuk bagian atas jarinya tanpa menggerakkan bagian yang paling dekat dengan telapak tangan. Dengan belat, bisa membuat kondisi jari yang sakit lebih santai.
4. Melatih tangan dan jari
Melatih senam tangan dan jari dapat meregangkan dan memperkuat otot-otot di sekitar tendon, dan membantu mengurangi kekakuan dan nyeri. Namun, hindari juga olahraga berlebihan seperti bermain handgrip atau pull up.
5. Mendapatkan suntikan steroid
Dokter dapat menyuntikkan kortikosteroid di sekitar selubung tendon jari yang terkena. Obat-obatan ini dapat membantu mengurangi timbulnya nyeri trigger finger dan membatasi gangguan pergerakan. Terkadang, seseorang memerlukan dua atau tiga suntikan untuk meredakan gejalanya.
Menurut studi di The Journal of Hand Surgery, 39 persen orang dengan trigger finger mengalami kesembuhan jangka panjang setelah suntikan trigger finger kedua atau ketiga. Mereka yang menerima tiga suntikan steroid untuk kondisi ini, gejala-gejalanya hilang selama rata-rata 407 hari.
Pilihan Editor: Benarkah Psikopat Bisa Dikenali dari Panjang Jari?
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini