Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Sakit kepala bagian belakang membuat Anda lebih sensitif terhadap cahaya dan suara. Mendapatkan keduanya dengan waktu lama cukup membuat ketegangan otot ini semakin mengganggu aktivitas. Gejala sakit kepala pun bisa muncul di area dahi, kedua sisi kepala, atau hanya satu sisi kepala saja. Parahnya, sakit ini juga mudah menjalar ke bagian pelipis, bahu, hingga leher belakang.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Biasanya disertai rasa pegal yang akan hilang dengan sendirinya juga mengonsumsi makanan dan obat pereda nyeri. Ciri-ciri sakit kepala yang sering Anda temui, yaitu menguap, badan mulai mati rasa, hidung berair, dan mata sayu. Untuk menghindarinya, Anda perlu menerapkan gaya hidup sehat seperti meninggalkan kebiasaan minum alkohol, mengonsumsi obat-obatan sakit kepala berlebihan, merokok, dan membentuk postur tubuh yang buruk. Berikut cara meredakan sakit kepala secara alami:
1. Memenuhi Kebutuhan Cairan Tubuh
Sakit kepala bagian belakang kemungkinan besar menjadi tanda bahwa tubuh Anda sedang mengalami dehidrasi akibat terlalu lama bekerja secara mental maupun fisik seharian. Hal ini pun bukan menjadi salah satu mengganggu aktivitas Anda karena obatnya cukup mudah. Siapkan selalu air putih segar kemanapun Anda bepergian. Selain itu, jagalah tubuh Anda dari dalam dengan lebih rutin konsumsi buah dan sayuran yang kaya kandungan air. Antara lain, buah blewah, semangka, zucchini, tomat, dan timun.
2. Rutin Makan Besar Tiap Waktu
Makan besar seperti sarapan sering ditinggalkan oleh seseorang. Padahal, jadwal makan ini adalah sumber energi awal di pagi hari. Dengan demikian, tubuh Anda mudah diajak untuk melakukan hal-hal yang akan memakan energi tinggi seperti berpikir untuk mengerjakan tugas kantor. Tidak memenuhi jadwal makan secara tepat pun akan menjadikan kepala bagian belakang Anda cenderung mudah terserang sakit. Bahkan, kebiasaan buruk ini memudahkan Anda terserang juga penyakit asam lambung sehingga perut mudah perih yang akan merambat ke rangkaian gejala asam lambung menyakitkan lainnya.
3. Mengonsumsi Obat Nyeri
Obat-obatan seperti pereda nyeri memang tidak bisa terus Anda andalkan. Begitu pula saat menderita sakit kepala bagian belakang. Sesekali, Anda bisa menelan obat nyeri yang ber-BPOM dan tetap mengetahui riwayat penyakit yang mungkin Anda alami sehingga obat nyeri sakit kepala tidak membahayakan. Obat-obat nyeri tersebut antara lain, ibuprofen, naproxen, obat anti inflamasi nonsteroid (OAINS), hingga paracetamol.
4. Melakukan Gerakan Peregangan
Dalam dunia kesehatan, sakit kepala bagian belakang bisa timbul karena terjadinya herniated disc. Gangguan herniated disc adalah kondisi yang muncul karena dipicu oleh salah satu bantalan atau disc yang menonjol. Akibatnya, saraf tulang belakang Anda juga akan mengalami tekanan. Gejala herniated disc bisa diminimalisir dengan menggerakan tubuh Anda untuk melakukan peregangan atau stretching. Salah satu manfaat aktivitas tersebut adalah melancarkan peredaran darah pada area kepala.
5. Istirahat di Ruangan Gelap
Mungkin Anda menyadari ketika tubuh lama menatap layar monitor komputer, laptop, HP, maupun TV terlalu lama akan menyebabkan sakit kepala bagian belakang dengan frekuensi yang ringan hingga berat. Namun, aktivitas mengalihkan mata beberapa menit darinya cukup membuat sakit kepala reda. Cara yang lain yang juga terbukti secara medis, yaitu menghindari diri Anda dari ruang terang atau bercahaya yang berlebihan.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Asal Anda tahu, istirahat di ruang cenderung gelap akan meredakan sakit kepala bagian belakang. Namun, Anda juga butuh ruang yang penuh keheningan sehingga ketegangan otot-otot kepala menjadi rileks.
Pilihan editor: 7 Manfaat Peregangan, Meredakan Stres dan Sakit Kepala
NIA HEPPY | ALFI MUNA SYARIFAH