Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Gangguan pernapasan asma ada berbagai jenis. Jenis asma ini dipengaruhi berbagai penyebab yang berlainan.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Penyakit asma bisa dialami segala usia, gejalanya muncul suara seperti siulan saat bernapas (mengi), sesak napas, ketegangan dada, dan batuk. Biasanya asma yang kambuh karena peradangan saluran pernapasan yang membawa udara keluar dan masuk dari paru-paru.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Kondisi itu biasanya tersebab alergi debu rumah, bulu binatang atau serbuk sari. Penyebab lainnya, asap, polusi, udara dingin, olahraga berat, atau infeksi pilek dan flu.
Apa saja jenis asma?
1. Asma alergi
Mengutip dari publikasi Types of Asthma, atopik jenis asma yang dipicu alergen seperti serbuk sari, hewan peliharaan, dan tungau debu. Sekitar 80 persen orang dengan asma alergi memiliki kondisi terkait seperti demam, eksim atau alergi makanan.
2. Asma kerja
Seseorang mungkin mengalami asma akibat kerja. Gejala asma jenis ini bisa membaik saat tidak sedang bekerja. Asma kerja ini bisa bertaut dengan masalah alergen, misalnya jika bekerja di bidang kesehatan, debu dari sarung tangan lateks bisa memicu gejala.
3. Asma nonalergi
Asma nonalergi, jenis yang tidak terkait dengan pemicu alergi seperti serbuk sari atau tungau debu. Gejala asma nonalergi dipengaruhi cuaca dingin, kelembapan, mulas, polusi, asap, infeksi saluran pernapasan.
4. Batuk
Batuk kering gejala utama varian asma, dikutip dari Verywell Health. Kondisi itu bisa dialami jika tidak diobati secara memadai. Batuk kering biasanya tidak membuat orang mengira bisa mengalami asma.
5. Asma nokturnal
Asma nokturnal jika seseorang mengalami gejala pada malam hari beberapa kali dalam satu pekan. Gejala lingkungan yang rentan memicu salah satunya tidur di kamar yang terbuka jendelanya.
Ikuti berita terkini dari Tempo di Google News, klik di sini.