Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Tumor otak adalah pertumbuhan sel abnormal yang dapat memengaruhi fungsi normal otak. Tumor otak dapat berdampak besar pada kehidupan seseorang secara drastis. Ini dapat menyebabkan perubahan kepribadian, masalah ingatan, kejang, dan kelemahan ekstrem.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Konsultan dan ahli bedah saraf Gajendra Singh Sandhu mengatakan bahwa tumor otak dapat terjadi di jaringan otak dan area sekitarnya.
“Ini dapat menyebabkan gejala seperti sakit kepala, kejang, perubahan penglihatan atau ucapan, dan gangguan kognitif dan mungkin ganas atau non-kanker. Bergantung pada sifat dan lokasi tumor, terdapat perawatan yang berbeda,” jelas Sandhu dikutip dari Times of India pekan lalu.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Perawatan tumor otak biasanya melibatkan kombinasi pendekatan yang meliputi operasi, terapi radiasi, dan kemoterapi,yang disesuaikan dengan jenis, ukuran, dan lokasi tumor tertentu. Tujuannya adalah untuk menghilangkan atau mengecilkan tumor, meringankan gejala, dan mencegah kekambuhan sekaligus menjaga fungsi otak. Pasca perawatan, pasien dapat melakukan sejumlah aktivitas fisik yang akan membantu dalam proses pemulihan.
Latihan aerobik seperti berjalan, berenang, atau bersepeda adalah contoh aktivitas aerobik berdampak rendah yang dapat membantu selama pemulihan tumor otak untuk meningkatkan kesehatan jantung dan kesejahteraan umum. Selain itu, deretan latihan berikut juga bisa membantu mengecilkan resiko terkena tumor otak.
5 Latihan Kecilkan Risiko Terkena Tumor Otak
Latihan keseimbangan dan koordinasi
“Yoga, tai chi, atau latihan keseimbangan tertentu dapat meningkatkan stabilitas dan koordinasi, menurunkan risiko dan meningkatkan performa fisik secara umum.” kata Sandhu.
Latihan kognitif
Saat pulih dari tumor otak, latihan kognitif seperti puzzle, teka-teki silang, sudoku, atau permainan memori dapat membantu merangsang fungsi kognitif, meningkatkan daya ingat, dan meningkatkan fokus.
Latihan kekuatan
“Di bawah arahan praktisi kesehatan, latihan kekuatan ringan hingga sedang dapat mendukung ketahanan fisik dengan mendapatkan kembali kekuatan dan daya tahan otot,” papar Sandhu.
Latihan peregangan dan fleksibilitas
Selama proses pemulihan setelah tumor otak, aktivitas atau latihan peregangan ringan seperti yoga atau pilates membantu meningkatkan kelenturan, meredakan ketegangan pada otot, dan mendorong relaksasi.
Mindfulness dan meditasi
“Latihan meditasi dan mindfulness dapat membantu menurunkan stres, meningkatkan kesejahteraan emosional, mempertajam fokus, dan meningkatkan kondisi mental, semuanya dapat membantu selama proses penyembuhan,” jelas Sandhu ihwal latihan yang berpotensi menurunkan risiko terkena tumor otak tersebut.
Pilihan editor: Ifan Seventeen Mengidap Tumor di Kepala, Apa Penyebabnya?