Scroll ke bawah untuk membaca berita

Logo
Kesehatan

5 Makanan Super untuk Mendukung Kesehatan Hati

Jika ingin lebih proaktif tentang kesehatan hati, Anda dapat secara teratur mengisi piring dengan beberapa makanan super berikut.

4 Desember 2022 | 20.16 WIB

Ilustrasi Liver. Shutterstock
Perbesar
Ilustrasi Liver. Shutterstock

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo

TEMPO.CO, Jakarta - Kapan terakhir kali memikirkan kesehatan hati atau liver? Anda mengkhawatirkan jantung dan otak tetapi jarang mengkhawatirkan kesehatan hati meskipun itu sangat penting bagi kehidupan.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo

Hati juga layak mendapatkan perhatian karena organ terbesar kedua di tubuh setelah kulit. Menurut para ilmuwan, hati melakukan 500 fungsi vital penting untuk hidup di antaranya mengurai makanan, menyingkirkan racun dari darah, dan obat-obatan lain dari tubuh. Sistem hati juga mengontrol kadar kolesterol serta membantu tubuh menyerap lemak dan mengatur kadar hormon.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Hati terkadang tidak mendapat banyak perhatian sampai terjadi kesalahan, seperti jaringan parut karena terlalu banyak minum alkohol (sirosis) atau penyakit hati berlemak nonalkohol (NAFLD), menyerapnya lemak tanpa gejala pada hati yang sering disebabkan oleh obesitas, trigliserida tinggi atau kolesterol jahat, atau diabetes. 

Seperti diabetes tipe 2 dan gangguan metabolisme lain, Anda dapat mengurangi risiko NAFLD dan masalah hati lain dengan mempertahankan berat badan yang sehat dan makan sehat, serta berolahraga, gaya hidup sehat jangka panjang. 

"Anda dapat melindungi hati Anda dengan menghindari tambahan gula dan alkohol berlebih, dan membatasi camilan olahan seperti pretzel," kata ahli diet terdaftar Jill Weisenberger. "Makan sebagian besar pola makan nabati untuk mendapatkan manfaat dari senyawa anti-inflamasi dan sensitivitas insulin. Cobalah makan buah atau sayuran, atau keduanya, setiap kali makan dan camilan untuk mendapatkan dosis patogen yang stabil." 

Jika ingin lebih proaktif tentang kesehatan hati, Anda dapat secara teratur mengisi piring dengan beberapa makanan super yang diketahui dapat meningkatkan kesehatan hati. Berikut contohnya.

Jelai dan gandum
Kedua biji-bijian tersebut merupakan sumber serat makanan yang baik, yang telah terbukti membantu menurunkan berat badan dan menciptakan keseimbangan bakteri yang sehat dalam mikrobioma usus. Para penulis studi terbaru di Nutrients mengatakan penurunan berat badan melalui pembatasan kalori adalah salah satu perawatan paling efektif untuk NAFLD. Makan makanan berserat tinggi membuat kenyang lebih lama, yang seringkali mengurangi jumlah kalori yang dikonsumsi. Selain itu, serat prebiotik menstimulasi mikrobiota usus yang sehat, yang mengurangi peradangan dan kerusakan hati. Para peneliti mengatakan makan 7,5 gram atau lebih serat tidak larut seperti gandum dan jelai mencegah tiga jenis fibrosis hati.

Sayuran hijau
"Sayuran membantu tubuh secara alami mendetoksifikasi dan melindungi hati dari kerusakan sekaligus meningkatkan fungsinya secara keseluruhan," kata ahli gizi terdaftar Carley Knowles.

Sebuah studi oleh para peneliti di Texas A&M AgriLife Research menunjukkan NAFLD dapat dikendalikan oleh senyawa yang disebut indole, yang ditemukan dalam kubis, kangkung, kembang kol, brokoli, dan kubis Brussel. Para peneliti yang melaporkan dalam jurnal Hepatology menemukan peserta studi yang obesitas secara klinis memiliki tingkat indole yang jauh lebih rendah dalam darah daripada subjek yang kurus. Selain itu, mereka yang memiliki kadar indole lebih rendah memiliki jumlah lemak yang lebih banyak di liver.

Bluberi 
"Beberapa makanan yang direkomendasikan untuk kesehatan hati adalah bluberi dan buah beri lainnya, bumbu dan rempah-rempah, sayuran hijau, brokoli, dan sayuran silangan lain," kata Weisenberger. "Masing-masing makanan ini mengandung banyak fitonutrien yang mendukung kesehatan yang mendukung fungsi hati."

Para peneliti di Arab Saudi percaya bluberi sumber antioksidan yang kuat, suatu hari nanti bisa menjadi obat terapi untuk penyakit hati yang berkaitan dengan usia, berdasarkan studi mereka terhadap tikus tua yang mengalami obesitas dan memiliki penyakit metabolik dan disfungsi hati. Setelah empat minggu pemberian ekstrak bluberi, hati tikus membaik. Bahkan, jika dokter menguji enzim hati dan mengatakan hati Anda sehat, Anda tetap ingin makan bluberi. Lihat apa yang terjadi pada tubuh saat makan bluberi setiap hari.

Kopi, teh hijau, dan air putih
Hal terbaik yang dapat dilakukan untuk melindungi hati adalah menghindari alkohol. Hal terbaik lain adalah dengan minum banyak air putih untuk mencegah dehidrasi dan membantu hati bekerja lebih baik, kata Yayasan Hati Amerika. 

"Kemungkinan air minum juga mengurangi konsumsi minuman manis yang merusak hati. Minuman sehat hati lain termasuk teh dan kopi," jelas Weisenberger.

Teh pelindung hati yang paling efektif adalah teh hijau matcha, yang mengandung katekin antioksidan dalam jumlah tertinggi. Sebuah studi meta-analisis yang diterbitkan dalam International Journal of Clinical and Experimental Medicine menyimpulkan konsumsi rutin teh hijau dikaitkan dengan penurunan risiko kanker hati HCC, penyakit hati berlemak, hepatitis, dan sirosis hati. Kopi, termasuk yang tanpa kafein, juga mengurangi risiko penyakit hati kronis. 

Selain itu, meta-analisis tahun 2021 yang diterbitkan dalam jurnal BMC Public Health membandingkan 384.818 peminum kopi dengan peminum lainnya dan menemukan peminum kopi memiliki risiko 20 persen lebih rendah terkena penyakit hati kronis, atau NAFLD, dan 49 persen penurunan kemungkinan kematian akibat penyakit hati daripada peminum nonkopi.

Minyak zaitun
"Studi menunjukkan minyak zaitun meningkatkan kolesterol baik, yang melindungi dari perlemakan hati," kata Knowles.

Asam oleat, asam lemak tak jenuh tunggal, dan senyawa fenolat dalam minyak zaitun mengaktifkan jalur pensinyalan spesifik di hati yang membantu mencegah peradangan, stres oksidatif, disfungsi mitokondria, resistensi insulin, mencegah dan bahkan memperbaiki kerusakan hati, menurut sebuah studi tahun 2018 dan diterbitkan di Gangguan Endokrin, Metabolik & Kekebalan Tubuh dan Target Obat.

NADIA RAICHAN FITRIANUR | EAT THIS, NOT THAT

close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus