Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Ahli gizi telah mengatakan bahwa autisme diduga berhubungan dengan lingkungan, gen dan makanan. Untuk menyediakan gizi seimbang dan nutrisi yang baik bagi perkembangan otak, penderita autisme perlu banyak memakan makanan yang mengandung Omega-3 dan mineral.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Namun, tidak semua makanan dapat diberikan kepada penyandang autisme karena ada beberapa makanan yang sebaiknya tidak dikonsumsi. Berikut adalah jenis makanan yang sebaiknya dihindari oleh anak autisme:
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
1. Gluten
Glutenten adalah protein yang terkandung dalam gandum, mi, roti, pasta, dan tepung terigu. Gluten merupakan jenis protein yang susah dicerna atau diurai oleh tubuh, dan bagi penyandang autisme bisa memicu perilaku hiperaktif. Hindari makanan tersebut dan biarkan penderita autisme mengonsumsi sumber karbohidrat lain dari ubi, singkong, jagung, atau bihun.
2. Kasein.
Kasein merupakan protein yang ditemukan pada banyak produk makanan. Semua produk susu mengandung kasein termasuk keju, yogurt, susu sapi, mentega, dan es krim. Mengonsumsi makanan yang mengandung kasein bisa menyebabkan gejala sulit berkomunikasi dan sulit melakukan kontak sosial.
3. Makanan yang memiliki kadar gula tinggi
Termasuk juga karbohidrat seperti nasi putih yang mengandung kadar gula tinggi. Kenaikan dan penurunan kadar gula darah akan memicu anak autisme menjadi lebih hiperaktif dan agresif. Selain itu mengonsumsi gula juga dapat memicu pertumbuhan jamur di dalam saluran pencernaan.
4. Makanan hasil fermentasi
Dengan mengonsumsi makanan hasil fermentasi dapat memperparah saluran pencernaan anak penderita autis. Anak autisme yang menderita penyakit ini disarankan mengonsumsi minuman probiotik yang di dalamnya mengandung bakteri baik.
5. Zat aditif makanan
Zat aditif makanan juga perlu dihindari oleh anak penyandang autisme. Yang termasuk zat aditif adalah pengawet, pewarna, pemanis, dan penyedap rasa. Zat aditif buatan inilah yang sering disebut sebagai penyebab perilaku hiperaktif anak. Zat aditif buatan biasanya sering ditambahkan dalam makanan kemasan.
WINDA OKTAVIA