Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Difabel

PM Australia Scott Morrison Minta Maaf Bilang Bersyukur Tak Punya Anak Difabel

Pernyataan Perdana Menteri Australia Scott Morrison dapat membentuk opini publik dan mempengaruhi cara berpikir orang tua terhadap anak difabel.

22 April 2022 | 08.13 WIB

Image of Tempo
Perbesar
Perdana Menteri Australia Scott Morrison tiba di bandara Haneda di Tokyo, Jepang, 17 November 2020. [REUTERS/Issei Kato]

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TEMPO.CO, Jakarta - Perdana Menteri Australia Scott Morrison minta maaf setelah mengatakan bersyukur tidak punya anak difabel. Ucapan itu disampaikan Scott Morrison dalam debat pertama pemilihan federal di Town Hall, April 2022.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

"Saya telah diberkati, kami memiliki dua anak yang tidak… tidak harus melalui itu. Jadi untuk orang tua, dengan anak-anak disabilitas, saya hanya bisa mencoba dan memahami aspirasi Anda," ujar Morrison pada debatnya bersama pemimpin oposisi Australia Anthony Albanese, seperti yang dikutip dari Guardian, Sabtu 2 April 2022.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Scott Morrison menyampaikan pernyataan tersebut setelah seorang perempuan bernama Catherine bertanya kepadanya tentang skema jaminan sosial disabilitas atau National Disability Insurance Scheme bagi anak-anak berkebutuhan khusus di Australia. Catherine menanyakan itu karena jaminan sosial putranya yang berusia 4 tahun dengan Autisme terpotong sebanyak 30 persen.

Pernyataan Scott Morrison sontak menuai protes lembaga Autism Awareness Australia. Menurut organisasi ini, ucapan Morrison sebagai perdana menteri sangat tidak pantas. "Semua anak adalah berkah, ucapan itu menggambarkan bagaimana Anda memandang penyandang disabilitas," demikian tulis Autism Awareness Australia dalam akun resmi media sosial mereka, Rabu 20 April 2022. "Mungkin Anda (Scott Morrison) harus lebih banyak memperhatikan dan memperbaiki skema NDIS."

Aktivis yang juga advokat dengan disabilitas, Carly Findlay mengatakan pernyataan Scott Morrison dapat membentuk opini publik dan mempengaruhi cara berpikir orang tua bahwa memiliki anak berkebutuhan khusus adalah sebuah kesialan. "Ketika pemimpin negara mengatakan dia diberkati karena tidak memiliki anak difabel, sama saja dia mengatakan penyandang disabilitas adalah beban, bahwa orang tua kami tidak beruntung," kata Carly Findlay.

Manajer bisnis oposisi Partai Buruh di Senat, Katy Gallagher, yang memiliki anak autistik, mengatakan, ucapan Scott Morrison sangat menyinggung dan mengejutkan. Bill Shorten, mantan pemimpin Partai Buruh dan penggagas NDIS mendesak Scott Morrison untuk minta maaf. "Saran saya kepada Scott Morrison adalah minta maaf kepada penyandang disabilitas dan keluarga mereka atas ucapannya yang tidak sensitif," kata Bill Shorten.

Scott Morrison sempat membela diri di tengah kritik bertubi. Dia menganggap protes itu seperti memutarbalikkan fakta dari lawan politiknya. "Saya yakin Catherine tahu saya tidak bermaksud begitu. Saya hanya mengatakan bahwa itu adalah hal yang sulit," kata Morrison kepada Radio 2GB.

Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik Tempo.co Update untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram lebih dulu.

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
>
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus