Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Pepaya salah satu buah yang kaya akan nutrisi. Buah ini berwarna cerah dan memiliki rasa manis, serta mudah ditemukan di berbagai tempat. Baik dimakan saat matang maupun ditambahkan ke dalam salad, pepaya menawarkan sejumlah manfaat kesehatan.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Mengonsumsi pepaya setiap hari dianggap aman karena kandungan nutrisinya yang bermanfaat bagi tubuh. Namun, seperti halnya makanan lainnya, pepaya sebaiknya dikonsumsi dengan bijaksana.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Perlu diingat bahwa pepaya juga dapat menimbulkan efek samping bagi orang dengan kondisi tertentu, seperti alergi, penyakit batu ginjal, atau hipoglikemia. Berikut beberapa orang yang sebaiknya menghindari pepaya karena alasan kesehatan tertentu.
1. Ibu Hamil
Bagi ibu hamil, mengonsumsi pepaya matang bisa memberikan manfaat kesehatan, tetapi pepaya mentah sebaiknya dihindari. Hal ini karena pepaya mentah mengandung lateks, yang dapat memicu kontraksi rahim dan berpotensi menyebabkan persalinan prematur.
Selain itu, pepaya mentah mengandung papain, yang bisa disalahartikan oleh tubuh sebagai prostaglandin, zat yang terkadang digunakan untuk memicu persalinan. Papain ini juga berpotensi melemahkan selaput pelindung yang mendukung janin. Lateks dalam pepaya juga merupakan alergen yang dapat menyebabkan reaksi berbahaya.
2. Orang dengan Detak Jantung yang Tidak Teratur
Mengonsumsi pepaya dapat membantu mengurangi risiko penyakit jantung. Namun, bagi mereka yang sudah mengalami masalah detak jantung tidak teratur, sebaiknya menghindari pepaya. Buah ini mengandung sejumlah kecil glikosida sianogenik, sejenis asam amino yang dapat menghasilkan hidrogen sianida dalam sistem pencernaan manusia.
Walaupun jumlah senyawa yang dihasilkan umumnya tidak berbahaya, konsumsi berlebihan dapat memperburuk gejala pada penderita detak jantung tidak teratur. Selain itu, efek serupa juga dapat terjadi pada mereka yang menderita hipotiroidisme.
3. Orang yang Memiliki Alergi Lateks
Orang yang memiliki alergi terhadap lateks mungkin juga alergi terhadap pepaya. Ini disebabkan oleh kandungan enzim dalam pepaya yang disebut kitinase. Enzim ini dapat memicu reaksi silang antara lateks dan makanan yang mengandung kitinase, yang bisa menyebabkan gejala seperti bersin, kesulitan bernapas, batuk, dan mata berair.
4. Orang dengan Penyakit Batu Ginjal
Pepaya mengandung vitamin C, yang merupakan antioksidan kaya. Namun, jika dikonsumsi secara berlebihan oleh penderita batu ginjal, vitamin C ini dapat memperburuk kondisi. Asupan vitamin C yang terlalu tinggi dapat menyebabkan pembentukan batu ginjal kalsium oksalat dan bahkan dapat membuat batu ginjal yang ada menjadi lebih besar, sehingga lebih sulit untuk dikeluarkan melalui urine.
5. Orang dengan Hipoglikemia
Pepaya bukanlah pilihan yang tepat bagi mereka yang sudah mengalami masalah gula darah rendah atau hipoglikemia. Buah manis ini memiliki efek anti-hipoglikemik, yang dapat menurunkan kadar glukosa darah. Pada penderita hipoglikemia, hal ini bisa menurunkan kadar gula darah ke tingkat yang berbahaya, menyebabkan gejala seperti kebingungan, gemetar, dan detak jantung yang cepat.
YOLANDA AGNE | PUTRI SAFIRA PITALOKA
Pilihan Editor: Bolehkah Makan Pepaya Setiap Hari?