Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Ada berbagai jenis penyakit yang bisa menyerang kucing peliharaan. Beberapa di antaranya bersifat menular dan beberapa lainnya tidak.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Berikut lima jenis penyakit yang paling sering menyerang kucing:
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
1. Feline Lower Urinary Tract Diseases (FLUTD)
FLUTD merupakan penyakit saluran kemih bawah yang bisa dialami kucing jantan maupun betina. Mengutip Pets Web MD, ada banyak faktor yang menyebabkan FLUTD.
Di antaranya kelebihan berat badan, tidak fit, mengkonsumsi dry food, dan stres. Beberapa gejala FLUTD yaitu minum lebih banyak dari biasanya, mengejan saat buang air kecil, sering buang air kecil, urine berdarah, menjerit saat buang air kecil, kurang nafsu makan, muntah, sampai tidak bisa buang air kecil.
2. Cacing Pita
Cacing pita merupakan salah satu masalah umum yang dialami kucing. Mereka bisa hidup di usus kecil kucing dan tumbuh mencapai panjang 2 kaki.
Gejala infeksi cacing pita biasanya tidak kelihatan jelas. Kucing mungkin hanya menunjukan tanda berupa muntah dan penurunan berat badan.
Apabila mencurigai kucing terinfeksi cacing pita, coba perhatikan kotoran, sekitar anus, dan tempat tidurnya.
Biasanya cacing pita dapat keluar dari anus saat kucing tidur atau bersantai. Jika melihat cacing putih kecil atau mirip butiran nasi, kemungkinan besar kucing memang terinfeksi cacing pita.
3. Masalah Mata
Masalah mata pada kucing dapat disebabkan berbagai faktor. Antara lain konjungtivitis, ulkus kornea, katarak, glaukoma, trauma, virus, peradangan, dan penyakit retina.
Beberapa gejala kucing memiliki masalah mata antara lain mata berair, bulu bernoda air mata, mata keruh, lapisan kelopak mata memerah atau memutih, kotoran di sudut mata, menyipitkan mata, mengais-ngais mata, atau kelopak mata ketiga terlihat.
Masalah mata dianggap gangguan yang cukup serius pada kucing. Karena itu perlu menemui dokter hewan untuk mengatasinya.
4. Kurap
Dikutip dari ascap.org, kurap pada kucing disebabkan oleh jamur yang menginfeksi kulit, kuku, dan bulu. Penyakit ini bersifat sangat menular dan menyebabkan ruam-ruam pada tubuh kucing.
Akibatnya, kucing mengalami kerontokan bulu yang tidak merata. Juga dikenal dermatofitosis, kurap dapat menyebar ke peliharaan lain dan manusia.
5. Virus Leukemia Kucing (FeLV)
FeLV merupakan penyakit menular dan mematikan. Penyakit ini ditularkan melalui kontaminasi terhadap air liur hewan yang terinfeksi, kawin, dan berkelahi. Gejala awal FeLV termasuk infeksi pernapasan yang terus kambuh dan masalah perut.
Pilihan Editor: Bolehkah Kucing Makan Makanan Anjing?