Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Gaya Hidup

5 Perbedaan Blewah dan Timun Suri, Menu Berbuka Puasa yang Banyak Digemari

Biasanya kedua buah ini diolah menjadi jus dan cocok buat menu berbuka puasa. Rasanya yang segar membuat dua buah ini memiliki banyak peminat.

26 Maret 2024 | 23.52 WIB

Image of Tempo
Perbesar
Resep Es Blewah

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TEMPO.CO, Jakarta - Blewah dan timun suri merupakan buah yang banyak dicari untuk berbuka puasa. Biasanya kedua buah ini diolah menjadi jus. Rasanya yang segar membuat dua buah ini memiliki banyak peminat.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Ahli gizi komunitas, dokter Tan Shot Yet menjelaskan bahwa pada dasarnya, blewah atau timun suri memang memberikan rasa segar dan manis yang asli dari buahnya. “Selain itu, buah-buah tersebut juga kaya akan kandungan air,” katanya.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Alasan lain dua buah ini baik dijadikan menu berbuka adalah karena rasa manis yang tidak berlebihan. “Buah-buah itu memiliki gula yang masih terikat dengan serat. Bukan rasa manis hasil dari proses jus,” jelasnya.

Sehingga kadar gula akan naik secara perlahan. Berbeda jika meminum cairan bergula ataupun jus kemasan, yang mana kadar gula melonjak drastis secara cepat. Selain menjadi menu berbuka yang segar kedua buah ini sering dianggap sama, namun ternyata keduanya memiliki perbedaan.

1. Kandungan yang ada

Dikutip dari Food Data Central, blewah memiliki kandungan beta karotin, folat, vitamin C, kalsium, protein, zat besi. Kandungan beta karotin setelah dimakan, akan berubah menjadi vitamin A, di mana berperan penting untuk kesehatan mata, sistem kekebalan tubuh yang sehat, dan sel darah merah yang sehat. Beta karotin juga bertindak sebagai antioksidan kuat untuk membantu melawan radikal bebas yang menyerang sel dalam tubuh.

Timun suri juga memiliki kandungan vitamin seperti vitamin C, vitamin E, asam pantotenat, kalsium, seng (zinc), vitamin B6, serat, magnesium, zat besi, kalium, vitamin A, omega 3, omega 6. Vitamin K yang terkandung dalamnya bisa meningkatkan massa tulang dan mengembangkan osteotrop di persendian, selain itu dianggap sebagai obat untuk membatasi kerusakan saraf di otak.

2. Bentuk buah

Dilansir dari laman Fakultas Pertanian Universitas Medan Area, timun suri yang berbentuk lonjong dan panjang memiliki empat ruang di dalam rongga. Sedangkan blewah berbentuk lonjong dan memiliki 6-8 ruang di dalam rongga. Blewah lebih sering dikatakan seperti melon.

Selain itu ruang pada daging buah blewah tidak terlalu terlihat karena daging buahnya menyatu, sedangkan sekat-sekat ruang pada timun suri terlihat jelas sehingga setiap ruang dapat dipisahkan. Oleh karena itu, banyak orang mengira bahwa blewah berarti semangka Belanda.

3. Kulit buah

Perbedaan yang mencolok juga datang dari kondisi kulitnya. Timun suri memiliki kulit yang sangat tipis dan halus atau tidak memiliki lekukan. Berbeda dengan timun suri, justru kulit timun suri relatif tebal dan memiliki kurang lebih 6-8 lekukan. Kulit timun suri berwarna hijau keputihan hingga kuning kehitaman. Kulit blewah berwarna hijau kekuningan hingga kuning tua kemerahan.

4. Tekstur dan aroma daging

Tekstur daging timun suri lembut dan halus. Sementara itu, tekstur daging blewah cenderung sedikit lembut, hingga kasar. Daging blewah konon lebih sulit dihancurkan jika hanya dengan menekannya menggunakan sendok makan.

5. Warna daging

Warna daging timun suri cenderung putih kehijauan, sedangkan daging blewah berwarna kuning kemerahan. Ciri khas lain dari daging blewah yang mudah dikenali adalah aromanya. Daging blewah mengeluarkan aroma yang sangat harum.

YOLANDA AGNE | ANASTASIA PRAMUDITA DAVIES
Pilihan editor: 5 Menu Takjil Buka Puasa Sepanjang Ramadan di Jawa Tengah

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
>
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus