Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
TEMPO.CO, Jakarta - Obat tidur mengobati insomnia dengan membuat tubuh merasa mengantuk dan rileks. Ada berbagai jenis pil tidur. Masing-masing bekerja secara berbeda. Beberapa obat tidur menyebabkan kantuk, sementara yang lain membungkam area otak yang membuat tetap terjaga.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
Melansir Cleveland Clinic, orang yang memiliki gangguan tidur seperti insomnia dapat menggunakan obat ini untuk membantu mereka tertidur. Banyak masalah tidur sebenarnya disebabkan oleh gangguan tidur atau kondisi medis yang tidak terdiagnosis.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
Meminum obat tidur resep tertentu dapat menyebabkan penyalahgunaan obat atau ketergantungan obat. Jadi penting untuk mengikuti saran dokter sebelum mengonsumsinya. Jika upaya terbaik untuk mendapatkan tidur malam yang nyenyak gagal, resep obat tidur mungkin bisa menjadi pilihan.
Dilansir dari Mayoclinic, berikut cara aman mengonsumsi obat tidur:
1. Dapatkan evaluasi medis
Sebelum minum obat tidur, ada baiknya menemui dokter untuk pemeriksaan menyeluruh sehingga dapat menemukan penyebab spesifik insomnia. Jika mengonsumsi obat tidur selama lebih dari beberapa minggu, bicarakan dengan dokter tentang jadwal tindak lanjut yang tepat untuk mendiskusikan obat-obatan.
2. Baca panduan pengobatan
Bacalah panduan pengobatan untuk memahami bagaimana dan kapan harus meminum obat serta apa potensi efek samping utamanya. Jangan pernah minum pil tidur sampai akan tidur. Tunggu untuk meminum obat tidur sampai benar-benar menyelesaikan semua aktivitas malam tepat sebelum Anda berencana untuk tidur.
3. Perhatikan efek sampingnya
Jika merasa mengantuk atau pusing di siang hari atau mengalami efek samping lain yang mengganggu, bicarakan dengan dokter untuk mengubah dosis.
4. Hindari alkohol
Jangan pernah mencampur alkohol dan obat tidur. Alkohol meningkatkan efek obat penenang pil. Bahkan sejumlah kecil alkohol yang dikombinasikan dengan obat tidur dapat membuat pusing, bingung, atau pingsan. Menggabungkan alkohol dengan obat tidur tertentu dapat menyebabkan pernapasan melambat atau tidak responsif. Selain itu alkohol sebenarnya bisa menyebabkan insomnia.
5. Jangan minum obat tidur dengan opioid
Opioid adalah obat penghilang rasa sakit, termasuk obat resep, seperti oksikodon, hidrokodon, morfin, metadon dan fentanil opioid sintetis. Golongan ini juga termasuk obat-obatan terlarang seperti heroin.
Menggabungkan opioid dengan obat tidur bisa berbahaya. Kombinasi ini meningkatkan efek obat penenang dari pil dan dapat menyebabkan pernapasan melambat atau tidak responsif. Bahkan bisa menyebabkan berhenti bernapas.
6. Berhenti perlahan
Saat siap untuk berhenti minum obat tidur, beberapa obat harus dihentikan secara bertahap. Mungkin akan mengalami insomnia jangka pendek selama beberapa hari setelah berhenti minum obat tidur.
MALINI