Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Bau mulut disebut juga halitosis. Kondisi ini bisa memalukan dan dalam beberapa kasus dapat menyebabkan kecemasan. Makanan tertentu, kondisi kesehatan, dan kebiasaan adalah penyebab bau mulut.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Dalam banyak kasus, Anda dapat memperbaiki bau mulut dengan kebersihan gigi yang tepat dan konsisten. Jika perawatan diri sederhana tidak menyelesaikan masalah, periksa ke dokter gigi atau dokter untuk memastikan kondisi yang lebih serius tidak menyebabkan bau mulut.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Bau mulut yang tidak sedap bervariasi, tergantung pada sumber atau penyebab yang mendasari. Beberapa orang terlalu khawatir tentang napas meski mereka memiliki sedikit atau tidak ada bau mulut, sementara yang lain memiliki bau mulut dan tidak mengetahuinya.
Karena sulit menilai bagaimana bau napas sendiri, mintalah teman dekat atau kerabat untuk mengkonfirmasi pertanyaan bau mulut Anda. Jika memiliki bau mulut, tinjau kembali kebiasaan kebersihan mulut. Cobalah melakukan perubahan gaya hidup, seperti menyikat gigi dan lidah setelah makan, menggunakan benang gigi, dan banyak minum air putih.
Jika bau mulut berlanjut setelah melakukan perubahan tersebut, periksa ke dokter gigi. Jika dokter gigi mencurigai kondisi yang lebih serius dan menyebabkan bau mulut, ia mungkin akan merujuk ke dokter untuk menemukan penyebab bau tersebut. Sebagian besar bau mulut berasal dari mulut dan banyak kemungkinan penyebabnya sebagai berikut.
Makanan
Pecahnya partikel makanan di dalam dan di sekitar gigi dapat meningkatkan bakteri dan menyebabkan bau tak sedap. Makan makanan tertentu, seperti bawang merah, bawang putih, dan rempah-rempah juga bisa menyebabkan bau mulut. Setelah mencerna makanan ini, mereka memasuki aliran darah, dibawa ke paru-paru, dan mempengaruhi napas.
Produk tembakau
Merokok menyebabkan bau mulut yang tidak sedap. Perokok dan pengguna tembakau oral juga lebih cenderung memiliki penyakit gusi, sumber bau mulut lain.
Kebersihan gigi yang buruk
Jika tidak menyikat dan menggunakan benang gigi setiap hari, partikel makanan tetap berada di mulut, menyebabkan bau mulut. Lapisan bakteri (plak) tidak berwarna dan lengket terbentuk di gigi. Jika tidak disikat, plak dapat mengiritasi gusi dan akhirnya membentuk kantong berisi plak di antara gigi dan gusi (periodontitis). Lidah juga bisa menjebak bakteri yang menghasilkan bau. Gigi palsu yang tidak dibersihkan secara teratur atau tidak terpasang dengan benar dapat menampung bakteri penyebab bau dan partikel makanan.
Mulut kering
Air liur membantu membersihkan mulut, menghilangkan partikel yang menyebabkan bau tak sedap. Kondisi yang disebut mulut kering atau serostomia dapat menyebabkan bau mulut karena produksi air liur menurun. Mulut kering secara alami terjadi saat tidur, menyebabkan napas pagi, dan akan memburuk jika tidur dengan mulut terbuka. Mulut kering kronis dapat disebabkan oleh masalah pada kelenjar ludah dan beberapa penyakit.
Obat-obatan
Beberapa obat secara tidak langsung dapat menghasilkan bau mulut dengan berkontribusi pada mulut kering. Lainnya dapat dipecah dalam tubuh untuk melepaskan bahan kimia yang dapat terbawa di napas.
Infeksi di mulut
Bau mulut dapat disebabkan oleh luka setelah operasi mulut, seperti pencabutan gigi atau akibat kerusakan gigi, penyakit gusi, atau sariawan.
Kondisi mulut, hidung, dan tenggorokan lain
Bau mulut kadang-kadang bisa berasal dari benjolan kecil yang terbentuk di amandel dan ditutupi dengan bakteri yang menghasilkan bau. Infeksi atau peradangan kronis pada hidung, sinus, atau tenggorokan, yang dapat menyebabkan hidung meler, juga dapat menyebabkan bau mulut.
Penyebab lain
Penyakit seperti beberapa jenis kanker dan kondisi seperti gangguan metabolisme dapat menyebabkan bau napas yang khas akibat bahan kimia yang dihasilkan. Refluks asam lambung kronis atau GERD dapat dikaitkan dengan bau mulut. Bau mulut pada anak kecil bisa disebabkan benda asing, seperti sepotong makanan yang bersarang di lubang hidung.