Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Seringkali, setelah bangun tidur, beberapa orang mungkin mengalami sensasi mata berkunang-kunang, seakan-akan ada cahaya-cahaya kecil yang berpendar-pendar. Mengapa hal ini terjadi? Salah satu kondisi yang mungkin jarang disadari namun dapat berdampak serius pada kesehatan adalah hipotensi ortostatik.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Hipotensi ortostatik terjadi karena tekanan darah yang rendah akibat perubahan posisi tubuh. Biasanya, tubuh yang sehat mampu menyesuaikan diri setelah bangun tidur atau berubah posisi dari duduk atau berbaring menjadi berdiri dalam beberapa detik. Namun, jika terjadi hipotensi ortostatik, gejala seperti pusing, mata berkunang-kunang, dan pandangan gelap setelah berdiri dari duduk atau tidur mungkin akan dirasakan. Berikut penyebab mata berkunang-kunang.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
1. Paparan Cahaya Berlebihan atau Flash Fotografi
Salah satu alasan umum mata sering berkunang-kunang adalah karena terlalu banyak terpapar cahaya atau kilatan tiba-tiba, seperti sinar matahari langsung atau kilatan kamera saat mengambil foto. Untuk mencegahnya, hindari paparan langsung sinar matahari dan gunakan kacamata hitam untuk melindungi mata dari kilatan yang tiba-tiba.
2. Ketegangan Mata atau Kelelahan
Banyak dari kita menghabiskan waktu yang panjang di depan layar komputer atau perangkat digital lainnya, yang dapat menyebabkan ketegangan mata dan kelelahan yang membuat mata terasa sering berkunang-kunang. Untuk mengatasi hal ini, luangkan waktu untuk beristirahat sejenak setiap satu jam bekerja di depan komputer, dan lakukan latihan relaksasi mata untuk mengurangi ketegangan.
3. Dehidrasi dan Kekurangan Nutrisi
Dehidrasi dapat mempengaruhi kesehatan mata dan menyebabkan gejala seperti berkunang-kunang. Pastikan Anda cukup minum air setiap hari dan konsumsi makanan yang kaya nutrisi, terutama yang mengandung vitamin A, C, dan E yang penting untuk kesehatan mata.
4. Kondisi Kesehatan Mata yang Serius
Berkunang-kunang juga dapat menandakan adanya masalah kesehatan mata yang lebih serius, seperti glaukoma atau migrain dengan aura. Jika Anda mengalami gejala ini secara berulang, segera konsultasikan dengan ahli kesehatan mata untuk pemeriksaan lebih lanjut.
5. Dampak Stres dan Kecemasan
Stres dan kecemasan dapat berdampak pada kesehatan mata dan menyebabkan gejala seperti mata yang sering berkunang-kunang. Temukan cara untuk mengatasi stres, seperti melalui meditasi, berolahraga, atau menikmati hobi yang menyenangkan. Mata yang sering berkunang-kunang dapat menjadi indikator dari berbagai masalah kesehatan yang perlu diperhatikan.
6. Gula Darah Rendah
Mata berkunang-kunang disertai pusing dapat disebabkan oleh gula darah rendah, yang juga dikenal sebagai Hipoglikemia. Kejadian ini biasanya terjadi akibat penurunan tiba-tiba kadar gula dalam darah. Hal ini sering dialami oleh penderita diabetes atau mereka yang sedang menjalani pengobatan dengan insulin. Selain itu, olahraga berlebihan dan keterlambatan makan juga dapat memicu hipoglikemia, yang pada akhirnya menyebabkan gejala mata berkunang-kunang dan pusing.
7. Anemia
Penyebab lain dari mata berkunang-kunang disertai pusing adalah Anemia, suatu masalah atau penyakit yang berkaitan dengan darah. Anemia terjadi karena penurunan kadar hemoglobin dalam tubuh, dimana hemoglobin berperan membawa oksigen ke seluruh tubuh.
Menurut Telemed, mirip dengan efek penurunan tekanan darah, pada kondisi anemia, hemoglobin yang tidak mencukupi untuk membawa oksigen ke otak tidak dapat menjalankan fungsinya dengan baik. Akibatnya, mata bisa mengalami gejala berkunang-kunang dan disertai rasa pusing.
ANGELINA TIARA PUSPITALOVA | PRIMANDA ANDI AKBAR | YOUTUBE
Pilihan editor: Banjir Istilah Kesehatan Saat Debat Capres Stunting, Gizi Buruk, Obesitas hingga Anemia