Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Ketika seseorang memiliki rasa ketakutan berlebihan terhadap benda atau keadaan tertentu itu menandakan fobia. Adapun fobia merupakan gangguan kecemasan, yang tak semua orang mengalami hal sama. Terkadang ketakutan tertentu, untuk sebagian orang seperti hal yang aneh.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Berikut tiga jenis fobia:
- Fobia spesifik
Mengutip Medical News Today, fobia spesifik adalah ketakutan atau kecemasan berlebihan terhadap objek maupun situasi tertentu. Diagnostic and Statistical Manual of Mental Disorders (DSM-5) menggolongkan fobia spesifik dalam tipe objek, yaitu hewan (laba-laba, anjing, ular), lingkungan alami (badai, air, ketinggian), darah, suntik, dan cedera (jarum, prosedur medis invasif). Adapun tipe situasional, seperti kecemasan menaiki transportasi udara dan ketakutan saat berada dalam ruang tertutup.
- Fobia sosial
Fobia sosial merupakan rasa ketakutan dan kecemasan saat berinteraksi dengan khalayak. Seseorang dengan fobia sosial juga memiliki ketakutan dipermalukan di depan orang lain.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Mengutip situs web Mind, seseorang dengan fobia sosial akan kesulitan bercakap dalam kelompok, memulai percakapan, berbicara di depan umum, bahkan ada enggan berkata di telepon. Kecenderungan lainnya, enggan bertemu orang baru, berbicara dengan figur otoritas (misalnya berbicara dengan dokter). Hal lainnya ada juga yang tak mau bepergian juga enggan makan dan minum di depan orang lain
- Agorafobia
Agorafobia merupakan ketakutan berada di keramaian atau tempat yang dianggap sulit untuk melarikan diri. Contohnya, antara lain berada dalam kerumunan orang, atau juga ketika bepergian menaiki mobil, bus, pesawat. Mengutip situs web Mental Health, agorafobia menyebabkan penderitanya mengalami kecemasan saat berada di tengah kerumunan orang maupun di lift. Bahkan, ada juga kasus ekstrem, seseorang yang agorafobia ketakutan meninggalkan rumah.
DELFI ANA HARAHAP