Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Banyak orang menikmati sesuatu yang dianggap menyeramkan dan menyebabkan ketakutan. Contohnya menonton film horor atau berkelana ke tempat-tempat yang dianggap angker. Lalu, apa alasan orang senang menikmati hal-hal yang menakutkan?
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
"Saat memikirkan soal pemicu, kita punya kehidupan dengan kisah atau pengalaman yang berbeda. Tapi saat kita menggali lebih dalam tentang rasa takut, perasaan itu seperti terbagi dua jika membicarakan soal ketakutan dari dalam," jelas ilmuwan dan pakar rasa takut di Los Angeles, Dr. Mary Poffenroth, kepada Fox News Digital.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Faktor lainnya adalah kepercayaan diri. "Jika Anda orang yang kurang percaya diri dan menempatkan diri pada situasi yang menakutkan seperti menonton film horor atau ke rumah berhantu, Anda mungkin merasa rasa takut itu tak cukup, atau bisa juga tak cukup berani atau cukup tabah," tambahnya.
Peran penting amigdala
Perasaan tersebut bisa berawal di otak, yang memberi sinyal pada tubuh kalau sedang dalam bahaya, meski mungkin situasinya tidak nyata, jelas pakar.
"Di otak ada dua struktur berbentuk seperti almond, satu di kanan dan satu di kiri yang kita sebut sebagai amigdala. Meski seluruh prosesnya cukup rumit, amigdala lah yang memicu respons ketakutan dan amigdala bekerja dalam metode on-off," ujar Poffenroth.
Amigdala bisa memberi sinyal pada tubuh sedang dalam bahaya atau hanya mengingatkan segalanya aman saja. Sebagian orang mungkin menikmati ketika adrenalin terpacu saat menikmati aktivitas yang mengerikan. Mereka akan merasakan kebanggaan sendiri setelah berhasil melewati rintangan.
Penyebab lain orang senang hal-hal yang menakutkan adalah kepribadian yang membuat mereka seperti itu, membuat mereka selalu ingin keluar dari zona nyaman dan mendorong diri untuk berbuat lebih lagi.
"Ketika mampu melewati rintangan, kita tak hanya merasa lebih percaya diri tapi juga tapi juga mengalirkan hormon dopamin yang membuat lebih bersemangat. Jika kita mendapatkan pengalaman yang positif pasti ingin melakukannya lagi," tegasnya.