Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Ada banyak jenis fobia atau gejala kecemasan maupun ketakutan terhadap benda atau keadaan tertentu. Keadaan itu pun termasuk juga kebahagiaan. Seseorang yang mengalami cherophobia cenderung ingin menghindari perasaan bahagia.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Mengutip Healthline, cherophobia adalah keadaan saat seseorang merasa tidak nyaman ketika bahagia. Ketika situasi tertentu membuka peluang kebahagiaan, seseorang yang mengalami cherophobia justru merasa cemas hingga ketakutan.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Diagnostic and Statistical Manual of Mental Disorders (DSM-5) menjelaskan, cherophobia belum diakui sebagai penyakit secara klinis. Tapi, penelitian ilmiah telah membuktikan adanya fobia jenis tersebut.
Ada beberapa cara yang dapat dilakukan untuk menghilangkan atau setidaknya meminimalkan cherophobia. Mengutip Psychology Today, psikiatri Carrie Barron mengatakan, menelusuri ulang ingatan masa lalu bisa merupakan salah satu cara untuk mengatasi cherophobia.
Berikut beberapa hal untuk mengatasi cherophobia:
- Terapi perilaku kognitif
Terapi perilaku kognitif dapat membantu untuk mengidentifikasi permasalahan, sebagaimana dikutip dari Calm Sage.
- Terapi pemajanan
Terapi pemajanan atau eksposur akan menggunakan ketakutan seseorang untuk mengobati fobia. Seseorang akan ditantang untuk menghadapi dan menaklukkan rasa takut itu.
- Intervensi berbasis perhatian
Berlatih untuk perhatian penuh terhadap keadaan bisa mengurangi kecemasan akibat fobia tersebut.
NAUFAL RIDHWAN ALY