Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Skoliosis merupakan penyakit yang menyerang tulang belakang berupa kelengkungan ke samping yang tidak lazim, pada anak umumnya terjadi di bawah usia 18 tahun. Biasanya pada anak-anak, skoliosis didiagnosis pada usia antara 10 dan 16 tahun dan umumnya tidak memerlukan pengobatan.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Skoliosis umunya masih bersifat ringan dan tidak memerlukan pengobtan. Namun, pada beberapa anak dapat mengalami kondisi yang berbeda dimana kelenkungan tulang belakang semakin bertambah seiring berjalannya waktu.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Pada anak-anak scoliosis dapat diketahui dengan melakukan pemindaian tulang belakang dengan sinar x-ray, pada anak-anak scoliosis biasa disebut dengan skoliosi pediatrik.
Gejala Skoliosis pada anak biasanya dapat dilihat secara visual dan umumnya tidak menimbulkan rasa sakit seperti:
- Satu bahu atau pinggul tampak lebih tinggi dari yang lain
- Kepala atau badan anak tampak bengkok ke satu sisi
- Saat anak membungkuk ke depan, satu sisi punggungnya tampak lebih tinggi dari sisi lainnya.
Berikut dipetakan beberapa penyebab dari skoliosis yang diklasifikasikan menjadi 3 macam:
- Idiopatik, jenis ini mmerupakan yang paling umum, maksud idiopatik adalah kondisi tersebut tidak diketahui secara pasti apa penyebabnya.
- Skoliosis Congenital, merupakan jenis skoliosis yang disebabkan dikarenakan perkembangan yang tidak biasa pada tulang belakang yang terjadi pada bayi masih dalam kandungan.
- Neuromuskular, skoliosis dengan tipe ini disebabkan oleh kondisi neurologis atau musculoskeletal lainnya, seperti cerebral palsy dan distrofi otot
Genetik juga memainkan peran sebagai penyebab skoliosis yang biasa diturunkan dari keluarga atau berubungan dengan sindrom genetil terkait, tetapi bisa dipasikan tidak ada penyebab dari gentik yang secara spesifik menyebabkan skoliosis.
Pengobatan skoliosis yang terjadi pada anak-anak umumnya dengan menggunakan penyangga dan beberapa membutuhkan pembedahan tulang belakang. Berikut beberapa cara mengobati skoliosi pada anak-anak:
Perhatikan dan tunggu: Bagi banyak anak, skoliosis idiopatik ringan pada remaja, tidak memerlukan pengobatan apa pun selain pemantauan ketat dan rontgen rutin.
Pemasangan bracing: Dokter juga kerap merekomendasikan untuk pemasangan bracing apabila anak, memiliki potensi pertumbuhan tinggi badan yang signifikan dan skoliosis idiopatik sekitar 20-40 derajat atau kurva yang berkembang dengan cepat.
Operasi skoliosis: Profesional kesehatan mungkin mempertimbangkan operasi skoliosis untuk lengkungan yang lebih parah, biasanya lebih dari 45 derajat. Seorang anak mungkin juga memerlukan pembedahan jika skoliosis dikaitkan dengan kelainan neuromotorik lain atau perbedaan struktural pada tulang tulang belakang yang sudah ada sejak lahir.
HEALTHLINE
Pilihan editor: Dokter Anjurkan Penderita Skoliosis Berenang, Ini Alasannya