Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Gaya Hidup

Anak tiri, katanya

Organisasi kerukunan masyarakat betawi menyampaikan petisi kepada gubernur minta kuburan jangan di bongkar dan persamaan hak diantara masyarakat yang tinggal di jakarta. (sd)

23 Juni 1979 | 00.00 WIB

Image of Tempo
Perbesar

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

DI Jakarta ada Organisasi Kerukunan Masyarakat Betawi. Aksi pertamanya adalah petisi kepada Gubernur, tentang kuburan. Mereka minta supaya kuburan tetap ada, jangan dibongkar. Hasilnya nyata. DPRD juga menyokong secara bulat. "Tetapi yang ingin dicapai dari perkumpulan ini adalah mencari persamaan hak. Kami merasa dianaktirikan sebagai orang Betawi," kata M. Hoed, ketua I yang merangkap juga sebagai jubir. "Jadi kami berpendirian dan berkeyakinan, kalau kami sudah diperlakukan sama dengan orang lain, bubar!" Hoed sendiri mulanya menentang organisasi yang bersifat kesukuan itu -- ia menganggap bukan jamannya lagi. Kemudian ia berubah pikiran melihat kenyataan orang Betawi dianaktirikan. Apa benar? Sebagai misal, ia sebutkan dalam segala urusan mengenai Jakarta, mereka tidak diikutsertakan. Jumlah orang Betawi yang diperkirakan Hoed lima puluh prosen dari penduduk Jakarta, tak pernah dimintai usul-usul dalam ulang tahun Jakarta saja misalnya. Ia juga merasa kini orang Betawi seperti tersingkir. Kenapa? "Bagaimana tidak tersingkir, kalau digusur terus? Dibeli tapi dengan paksa! Dibilang jalur hijau, macam-macam ! Rumah lama dibilang liar, rumah baru dikata resmi ! " kata Hoed.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Image of Tempo
Berlangganan Tempo+ untuk membaca cerita lengkapnyaSudah Berlangganan? Masuk di sini
  • Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
  • Akses penuh seluruh artikel Tempo+
  • Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
  • Fitur baca cepat di edisi Mingguan
  • Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo
Lihat Benefit Lainnya

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
>
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus