Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Analisis gas darah untuk mengukur kadar oksigen, karbon dioksida, dan tingkat asam basa (pH), dikutip dari Medical News Today. Biasanya tes ini dilakukan untuk memeriksa fungsi paru-paru. Orang yang menggunakan alat bantu pernapasan memerlukan tes ini untuk memantau kondisinya.
Apa itu analisis gas darah?
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Merujuk Cleveland Clinic, tes gas darah arteri membantu penyedia layanan kesehatan membaca kondisi yang mempengaruhi sistem pernapasan, peredaran darah metabolisme. Itu terutama dalam situasi darurat. Tes ini didapat dari mana saja dalam sistem peredaran darah seperti arteri, vena, atau kapiler. Analisis untuk menguji secara gamblang darah yang diambil dari arteri.
Analisis gas darah biasanya mencakup pengukuran berikut:
1. Kandungan oksigen (O2CT)
Mengukur jumlah oksigen dalam darah. Analisis menilai tekanan parsial oksigen (PaO2)
2. Hemoglobin
Mengukur jumlah hemoglobin, protein yang bertanggung jawab untuk membawa oksigen ke sel dalam darah.
3. Saturasi oksigen (O2Sat)
Mengukur banyak hemoglobin dalam darah yang membawa oksigen. Hemoglobin protein dalam sel darah merah yang membawa oksigen dari paru-paru ke seluruh tubuh.
4. Tekanan parsial oksigen (PaO2)
Mengukur tekanan oksigen terlarut dalam darah. Kemudian, membantu menunjukkan seberapa baik oksigen bergerak dari paru-paru ke aliran darah.
5. Tekanan parsial karbon dioksida (PaCO2)
Mengukur jumlah karbon dioksida dalam darah juga seberapa baik bisa keluar dari tubuh. Merujuk National Center for Biotechnology Information, PaCO2 memberikan informasi tentang status ventilasi, gagal pernapasan kronis atau akut.
6. Keasaman (pH)
Mengukur keseimbangan asam basa dalam darah atau pH. Adapun pH darah biasanya antara 7,35 dan 7,45. Jika lebih rendah dari itu, darah dianggap terlalu asam. Jika lebih tinggi, darah dianggap terlalu basa.
7. Bikarbonat (HCO3)
Analisis dihitung menggunakan nilai keasaman (pH) dan parsial karbon dioksida (PaCO) terukur untuk menentukan jumlah senyawa dasar. Itu yang terbuat dari karbon dioksida (CO2).
Ikuti berita terkini dari Tempo di Google News, klik di sini.