Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Kesehatan

Apa Hubungan Gula dan Kolesterol dengan Jantung?

Penggunaan gula melebihi batas bukan hanya mempengaruhi kadar gula darah, tetapi juga bisa meningkatkan kadar kolesterol.

1 Januari 2025 | 17.01 WIB

Image of Tempo
Perbesar
ilustrasi jantung (pixabay.com)

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TEMPO.CO, Jakarta - Gula dan kolesterol merupakan dua elemen yang umum dilupakan dalam permasalahan kesehatan jantung. Padahal dua hal ini saling berkaitan erat. Penggunaan gula melebihi batas bukan hanya mempengaruhi kadar gula darah, tetapi juga bisa meningkatkan kadar kolesterol, termasuk kolesterol jahat (LDL), dan trigliserida.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Telah menjadi pengetahuan umum bahwa lemak jenuh dapat meningkatkan kadar kolesterol dalam pembuluh darah. Meskipun demikian, pola makan yang mengandung banyak gula seperti kopi manis setiap paginya dapat memperburuk kadar kolesterol dalam tubuh seiring berjalannya waktu.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Studi telah menunjukkan bahwa ekstremitas gula yang dikonsumsi dapat disimpan sebagai lemak dalam tubuh. Hal ini kemudian menyumbangkan kepada penyumbatan arteri dan meningkatkan resiko penyakit jantung koroner. Karena itu, semakin banyak kasus diabetes dan gangguan metabolik lainnya timbul, maka pentinglah untuk memahami cara gula mempengaruhi kondisi kolesterol dan akhirnya kesehatan jantung secara keseluruhan.

Dilansir dari WebMD, dalam sehari, rata-rata manusia dapat mengonsumsi sebanyak 22 sendok teh gula tambahan. Artinya, dalam sehari manusia dapat menambah hingga 350 kalori ekstra dari gula tambahan. Gula tambahan berbeda dengan gula alami yang ditemukan pada buah-buahan atau susu. Gula tambahan mencakupi pemanis seperti gula putih, gula merah, madu, dan pemanis buatan dengan kadar fruktosa yang tinggi.

Tanpa disadari, gula tambahan yang dikonsumsi lebih banyak dari gula alami yang berasal dari buah-buahan. Kabar buruknya, tidak hanya mengandung kalori, tetapi gula tambahan juga tidak mengandung nutrisi. Alhasil, kalori kosong dari gula tambahan ini mempengaruhi berat badan dan berimbas meningkatkan risiko diabetes yang juga mempengaruhi kadar kolesterol. Tidak hanya itu, makanan manis yang mengandung gula tambahan atau pemanis buatan ini juga mempengaruhi hati yang memproduksi kolesterol baik dalam tubuh.

Kolesterol terbagi menjadi dua, yaitu kolesterol jahat (LDL) dan kolesterol baik (HDL). Disebut LDL karena memiliki kadar lipoprotein densitas yang rendah. Jika kadar LDL dalam pembuluh darah tinggi, zat seperti lemak dan lilin dapat menumpuk di dinding arteri dan menyumbatnya, sehingga menyebabkan serangan jantung dan stroke.

Sementara itu, disebut HDL karena kadar lipoprotein densitas yang dimiliki tinggi. Kolesterol baik atau HDL ini berperan mengambil semua HDL tambahan dalam aliran darah dan membawanya ke hati, kemudian membuangnya dari tubuh. HDL dalam tubuh juga berguna untuk menurunkan risiko penyakit jantung.

Jika seseorang terlalu banyak mengonsumsi gula, hati akan memproduksi lebih banyak LDL yang nantinya berdampak pada turunnya jumlah HDL dalam tubuh. Kalori ekstra dari makanan manis juga menyebabkan lebih banyak trigliserida, yakni sejenis lemak darah yang berperan dalam kesehatan kolesterol tubuh. Lemak ini nantinya terbentuk saat seseorang mengonsumsi lebih banyak kalori daripada yang dibutuhkan tubuh untuk dibakar sebagai energi.

Trigliserida disimpan dalam sel-sel lemak dan dilepaskan saat tubuh memerlukan tambahan energi di antara waktu makan. Selain itu, gula dapat menghambat enzim yang diperlukan untuk memecah trigliserida dan mengeluarkannya dari tubuh. Ketika kadar trigliserida tinggi bersamaan dengan kolesterol LDL yang tinggi dan kolesterol HDL yang rendah, kombinasi ini dapat menyebabkan penumpukan lemak di arteri, sehingga meningkatkan risiko penyakit jantung, serangan jantung, atau stroke.

Karena itu, penting untuk membatasi konsumsi gula tambahan yang biasanya terdapat di makanan proses, kopi instan, permen, kue, hingga soda manis. Pola makan yang mengandung gula dapat menimbulkan berbagai masalah, seperti mempengaruhi kadar kolesterol dalam tubuh, obesitas, diabetes, dan berpengaruh pada kesehatan jantung. Membatasi gula tambahan akan membantu mengurangi kalori kosong dan juga dapat membantu tubuh menjaga berat badan yang sehat dan baik untuk jantung.

SILOAM HOSPITALS

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
>
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus