Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Kesehatan

Apa Itu Ketamine dan Risikonya untuk Kesehatan

Awalnya ketamine digunakan untuk merawat tentara yang terluka di medan perang Vietnam, tetapi seiring waktu, peran ketamine mulai berkembang.

25 Februari 2024 | 18.25 WIB

Image of Tempo
Perbesar
Ilustrasi wanita depresi. (Pixabay.com)

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TEMPO.CO, Jakarta - Ketamine pertama kali diperkenalkan di Belgia pada 1960 sebagai obat anestesi untuk hewan, mendapatkan persetujuan FDA sebagai anestesi untuk manusia pada tahun 1970.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Awalnya digunakan untuk merawat tentara yang terluka di medan perang Vietnam, tetapi seiring waktu, peran ketamine mulai berkembang.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Dikutip dari Web MD, tenaga kesehatan mulai menyadari bahwa ketamine memiliki efek yang kuat terhadap depresi dan pemikiran untuk bunuh diri. Sebagai tanggapan darurat, ketamine dapat diberikan kepada pasien yang gelisah, membuka jalan bagi pemahaman baru terhadap potensi penggunaannya dalam pengobatan mental.

Meskipun awalnya dikembangkan untuk tujuan medis, ketamine kemudian mendapat reputasi sebagai obat klub dengan julukan seperti K, Special K, Super K, dan Vitamin K. Penggunaannya di kalangan partygoers melibatkan penyuntikan, pencampuran dengan minuman, penyedotan, atau ditambahkan pada rokok.

Efek samping ketamine termasuk perasaan tidak nyata, distorsi visual dan sensorik, perasaan terdistorsi tentang tubuh, pikiran sementara yang tidak biasa, dan euforia. Meskipun kontroversial, perkembangan penggunaan ketamine dalam konteks terapi mental menunjukkan potensi untuk membuka pintu menuju penanganan depresi yang lebih efektif.

Dilansir dari The Center for Addiction and Mental Health, ketamine harus dikonsumsi di bawah pengawasan dokter. Jika tidak, ketamine dapat menimbulkan beberapa risiko seperti:

- Pengguna ketamine dapat membuat penggunanya kesulitan berdiri dan merasa bingung tentang sekitar mereka.
- Ketamine membuat seseorang tidak dapat menahan serangan seksual.
- Ketamine meningkatkan detak jantung dan tekanan darah, yang dapat meningkatkan risiko stroke atau serangan jantung.
- Menyebabkan masalah kandung kemih seperi peningkatan kebutuhan untuk buang air kecil dan mengeluarkan darah dalam urin.
- Ketamin yang dijual di klub dapat dicampur dengan obat lain. Mengonsumsi ketamin dengan obat lain dapat menimbulkan efek yang tidak terduga dan berbahaya.
- Mengemudi atau mengoperasikan mesin saat berada di bawah pengaruh ketamine dapat meningkatkan risiko cedera fisik pada pengguna dan orang lain.

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus