Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Dampak berbahaya dari rokok tidak hanya dirasakan oleh perokok aktif, melainkan juga perokok pasif. Apa itu perokok pasif?
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Mengutip dari laman resmi Kementerian Kesehatan Republik Indonesia, perokok pasif adalah orang yang bukan perokok tapi menghirup asap rokok orang lain atau orang yang berada dalam satu ruangan tertutup dengan orang yang sedang merokok. Menjadi perokok pasif artinya berisiko terkena dampak buruk rokok meski tidak menghisapnya secara langsung.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Sebagian besar asap yang berasal dari rokok akan dilepaskan ke udara, sehingga asap tersebut dapat terhirup oleh orang-orang di sekitarnya. Semakin sering terpapar asap rokok, maka semakin tinggi risiko perokok pasif mengalami gangguan kesehatan.
Dikutip dari siloamhospitals, berdasarkan sejumlah penelitian pada perokok pasif, kerusakan akibat asap rokok bisa terjadi dalam waktu lima menit. Setelah lima menit, arteri menjadi kurang fleksibel seperti pada perokok aktif.
Bahaya Perokok Pasif
Menurut data dari WHO, terdapat setidaknya 8 juta kematian yang disebabkan oleh asap rokok, di mana 1,2 juta di antaranya termasuk perokok pasif. Lantas, apa saja bahaya perokok pasif?
Melansir dari cdc.gov, masalah kesehatan yang disebabkan oleh perokok pasif pada orang dewasa yang tidak merokok termasuk penyakit jantung koroner, stroke, dan kanker paru-paru, serta efek kesehatan reproduksi yang merugikan pada wanita, termasuk berat badan lahir rendah.
Asap rokok dapat menyebabkan sindrom kematian bayi mendadak (SIDS), infeksi pernapasan, infeksi telinga, dan serangan asma pada bayi dan anak-anak.
Pilihan editor : Risiko Kanker Paru-paru di Kalangan Perokok Pasif: 3 Faktor Risiko Utama yang Harus Diketahui
Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung.