Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Gaya Hidup

Apa yang Harus Dilakukan saat Mengalami Mimisan?

Biarpun tampak menakutkan, mimisan sebenarnya jarang menunjukkan permasalahan medis yang serius. Berikut penyabab dan cara mengatasinya.

28 April 2023 | 06.00 WIB

Image of Tempo
Perbesar

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TEMPO.CO, Jakarta - Banyak orang pernah merasakan mimisan atau epistaksis. Biarpun tampak menakutkan, mimisan sebenarnya jarang menunjukkan permasalahan medis yang serius.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Mimisan mungkin terjadi karena hidung mengandung banyak pembuluh darah yang letaknya dekat dengan permukaan di bagian depan dan belakang hidung.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Dilansir dari myclevelandclinic.org, berikut adalah penyebab mimisan dan cara mengatasinya:

Penyebab mimisan

- Udara kering

Iklim panas dengan kelembapan rendah atau udara dalam ruangan yang panas menyebabkan udara kering. Hal itu menyebabkan selaput hidung Anda mengering dan menjadi berkerak atau pecah-pecah.

- Infeksi

Pilek atau infeksi saluran pernapasan atas dan sinusitis, terutama fase yang menyebabkan bersin berulang, batuk, dan hidung berhembus.

- Alergi

Radang pada lapisan hidung Anda.

- Obat pengencer darah

Obat-obatan seperti aspirin, obat antiinflamasi nonsteroid, dan warfarin.

- Narkoba

Kokain dan obat lain yang Anda hirup melalui hidung.

- Iritan kimiawi

Bahan kimia dalam persediaan pembersih, asap kimiawi di tempat kerja, dan bau menyengat lainnya.

- Ketinggian

Udara menipis (kekurangan oksigen) dan lebih kering saat ketinggian meningkat.

- Deviasi septum

Bentuk abnormal dari dinding yang memisahkan kedua sisi hidung Anda.

- Semprotan hidung

Sering menggunakan semprotan hidung dan obat-obatan untuk mengobati hidung yang gatal, tersumbat, atau berair. Obat-obatan seperti antihistamin dan dekongestan dapat mengeringkan selaput hidung Anda.

Cara menghentikan mimisan

Apabila mengalami mimisan, Anda dapat mengatasinya dengan langkah-langkah berikut:

- Duduk tegak dan sandarkan tubuh serta kepala sedikit ke depan. Ini akan mencegah darah mengalir ke tenggorokan Anda, yang dapat menyebabkan mual, muntah, dan diare. Jangan berbaring telentang atau meletakkan kepala di antara kedua kaki Anda.

- Bernapaslah melalui mulut Anda.

- Gunakan tisu atau lap basah untuk mengeringkan darah.

- Gunakan ibu jari dan jari telunjuk Anda untuk menjepit bagian lunak hidung Anda. Pastikan untuk mencubit bagian lunak hidung ke punggung tulang keras yang membentuk pangkal hidung Anda.

- Remas bagian tulang hidung Anda tidak akan memberikan tekanan yang dapat membantu menghentikan pendarahan.

- Teruslah mencubit hidung Anda terus menerus selama setidaknya lima menit sebelum memeriksa apakah pendarahan telah berhenti. Jika hidung Anda masih mengeluarkan darah, lanjutkan memencet hidung Anda selama 10 menit.

- Anda juga bisa menempelkan kompres es ke pangkal hidung untuk lebih membantu mempersempit pembuluh darah yang akan memperlambat pendarahan dan memberikan rasa nyaman. Ini bukan langkah yang diperlukan, tetapi Anda dapat mencobanya.

- Anda dapat menyemprotkan semprotan dekongestan yang dijual bebas, seperti oxymetazoline ke sisi hidung yang berdarah dan kemudian menekan hidung Anda. Anda tidak boleh menggunakan semprotan dekongestan topikal ini dalam waktu lama. Melakukannya dapat menyebabkan peningkatan kemungkinan mimisan.

- Setelah pendarahan berhenti, jangan membungkuk, mengejan, dan/atau mengangkat benda berat. Jangan meniup atau menggosok hidung Anda selama beberapa hari.

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus