Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
TEMPO.CO, Jakarta - Stres yang terlalu sering mempengaruhi kesehatan. Merujuk Kaiser Permanente, stres bisa menyebabkan semua jenis masalah pencernaan termasuk sakit perut, mulas, mual, diare, dan sembelit. Stres mengubah perkembangan sistem saraf terhadap reaksi tubuh.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
Merujuk keterangan laman American Psychological Association (APA) ada banyak neuron dalam usus yang berfungsi yang terus berkomunikasi dengan otak untuk menyampaikan stimulus, seperti rasa lapar di perut. Stres mempengaruhi komunikasi ini, yaitu rasa sakit, kembung, dan ketaknyamanan usus.
Gangguan sistem pencernaan karena stres
- Usus
Usus juga dihuni jutaan bakteri yang memengaruhi kesehatan. Ini juga memengaruhi kemampuan berpikir dan mempengaruhi emosi. Stres dikaitkan dengan perubahan bakteri usus yang mempengaruhi suasana hati. Saraf usus dan bakteri sangat mempengaruhi otak dan sebaliknya.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
Stres mempengaruhi seberapa cepat makanan bergerak melalui tubuh menyebabkan diare atau sembelit. Stres menyebabkan kejang otot di usus yang menyakitkan. Stres mempengaruhi pencernaan dan nutrisi yang diserap usus. Produksi gas yang berhubungan dengan penyerapan nutrisi bisa meningkat.
Usus memiliki penghalang untuk melindungi tubuh dari bakteri yang berhubungan dengan makanan. Stres membuat pelindung usus melemah dan memungkinkan bakteri usus masuk ke dalam tubuh.
- Esofagus
Saat stres, seseorang berkemungkinan makan lebih banyak atau sedikit dari biasanya. Stres atau kelelahan meningkatkan nyeri mulas secara teratur. Ketegangan di kerongkongan walaupun jarang terjadi itu juga dipicu stres. Kondisi stres juga menyebabkan seseorang sulit menelan makanan. Kondisi lainnya udara yang ditelan lebih banyak yang meningkatkan serdawa, gas, dan kembung.
- Perut
Stres bisa berakibat kembung, mual, dan ketaknyamanan perut lainnya. Jika kondisi stres makin parah, orang bisa mengalami muntah. Mengutip Cleveland Clinic, stres menyebabkan peningkatan atau penurunan nafsu makan yang tak ideal. Diet yang tak sehat pun memperburuk suasana hati seseorang. Saat stres, seseorang berkemungkinan sering mengalami maag.
KAKAK INDRA PURNAMA
Ikuti berita terkini dari Tempo di Google News, klik di sini.