Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Kuningan - Kabut tebal menyergap begitu menanjak di daerah Palutungan di kaki Gunung Ciremai. Pada Selasa, 28 Januari 2025, mobil dan sepeda motor antre mengular. Tujuan mereka satu: makan di restoran Arunika, restoran baru di Desa Cigugur, Kuningan, Jawa Barat, yang menawarkan suasana Jepang.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Menurut polisi yang berjaga, di hari cuti bersama karena terjepit libur Isra Miraj dan Imlek itu, antrean kendaraan sudah berkurang. Saat libur Isra Miraj, polisi harus menutup lajur turun karena turis membeludak. Arunika sedang menjadi tempat makan paling hit di Kuningan.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Mobil yang antre umumnya berpelat luar Kuningan dan Cirebon. Ada Karawang, Bandung, Bogor, bahkan mobil berpelat nomor Jakarta. Para pemiliknya sedang mudik di libur panjang awal pekan ini. Sementara antrean sepeda motor didominasi pelat E, daerah Kuningan, Cirebon, dan Majalengka.
Pengunjung menyantap hidangan sambil menikmati pemandangan di Arunika, restoran baru di Kuningan, Jawa Barat, Selasa 28 Januari 2025. TEMPO/Bagja Hidayat.
Arunika Eatery dibuka pada 2022 di lahan seluas 8 hektare. Pemiliknya Rokhmat Ardiyan, pengusaha asal Brebes, Jawa Tengah, yang punya banyak jenis usaha. Rokhmat terpilih menjadi anggota Dewan Perwakilan Rakyat pada pemilihan umum 2024 dari Partai Gerindra. Ia meraih 104.307 suara dari pemilihan Jawa Barat X.
Lokasi restoran Arunika berada persis di muka Gunung Ciremai. Jika kabut menyingsing, para pengunjung bisa menikmati makanan sambil melihat lekuk puncak gunung tertinggi di Jawa Barat itu.
Meski mengantre, layanan makanan cukup cepat. Dua petugas di meja resepsionis akan memberikan nomor antrean yang akan berbunyi ketika meja kosong telah tersedia. Kartu itu ditukar dengan menu makanan. Waktu memesan sampai makanan tiba sekitar 45 menit sampai satu jam.
Para pelayan restoran menyajikan pesanan tanpa menunggu semua siap. Mereka hilir-mudik membawa nampan berisi penuh makanan untuk diantar ke meja-meja lesehan atau meja yang dilengkapi kursi di pondok-pondok kayu.
Para pelayan juga terlatih menunjukkan gesture yang ramah meski pesanan dan pengunjung membeludak atau ada pesanan makanan yang keliru.
Pengunjung Arunika, restoran bernuansa Jepang di Kuningan, Jawa Barat, Selasa 25 Januari 2025. TEMPO/Bagja Hidayat
Menu makanannya beraneka macam. Minuman dingin atau panas, makanan tradisional Nusantara hingga makanan Jepang dengan modifikasi rasa lokal. Harganya juga tak menggigit, antara Rp 20 ribu hingga Rp 70 ribu. Rasanya seperti kebanyakan makanan restoran di mana pun.
Tapi pucuk Ciremai, kabut, dan suhu 24 derajat Celsius cukup jadi teman makan atau minum kopi di ketinggian 1.100 meter dari permukaan laut.