Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Kesehatan

Asfiksia: Gangguan Pernapasan Tersebab Kekurangan Asupan Oksigen

Asfiksia kondisi medis saat kadar oksigen dalam tubuh berkurang mengganggu pernapasan

11 September 2023 | 20.11 WIB

ilustrasi sesak napas. shutterstock.com
Perbesar
ilustrasi sesak napas. shutterstock.com

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TEMPO.CO, Jakarta - Asfiksia kondisi medis saat kadar oksigen dalam tubuh berkurang mengganggu pernapasan. Kondisi ini bisa berakibat komplikasi seperti hilang kesadaran, gangguan jantung, paru-paru, dan otak.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Penyebab umum asfiksia tenggelam, asma, tersedak, serangan, overdosis obat, atau menghirup zat kimia, dikutip dari Healthline. Merujuk keterangan Centers for Disease Control and Prevention (CDC), asfiksia rentan berakibat kematian jika tak segera mendapat penanganan medis atau membiarkan gejala ringan berlanjut.

Penyebab Asfiksia

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x600

Asfiksia terjadi saat tubuh tidak mendapat cukup oksigen yang dibutuhkan untuk menjaga fungsi tubuh yang optimal.

1. Tenggelam

Tenggelam menyebabkan susah bernapas karena menghirup air. Akibatnya, tubuh tidak mengirimkan oksigen yang dibutuhkan ke jaringan dan organ-organ dalam tubuh.

2. Kimia

Asfiksia kimia tersebab menghirup zat yang memutus pasokan oksigen tubuh. Zat ini menggantikan oksigen dalam paru-paru atau mengganggu penyaluran oksigen dalam darah. Salah satu contohnya adalah karbon monoksida, gas tak berwarna dan tidak berbau dalam asap. Menghirup jumlah besar karbon monoksida menyebabkan keracunan.

3. Reaksi Alergi

Anafilaksis reaksi alergi parah terhadap makanan, obat-obatan, atau sengatan serangga. Saat mengalami anafilaksis, tubuh menganggap zat tertentu sebagai benda asing dan meresponsnya dengan melepaskan zat kimia yang menyebabkan gejala seperti bengkak, ruam, atau sesak napas.

Ini termasuk pembengkakan pada saluran udara atas. Tanpa pengobatan, pembengkakan bisa memburuk dan mengganggu pernapasan.

4. Asma

Asma kondisi kronis yang menyebabkan peradangan saluran udara. Ini bisa menyebabkan gejala seperti kesulitan bernapas dan mengi. Saluran udara akan membengkak dan menyempit. Tanpa pengobatan segera, saluran udara bisa menjadi terlalu sempit dan memutus pasokan oksigen.

5. Tersedak

Tersedak  ketika benda asing terjebak di saluran udara membuat sulit untuk menghirup oksigen. Misalnya, tersedak bisa terjadi jika seseorang menelan makanan dengan cara yang salah. Hal ini juga bisa terjadi akibat overdosis alkohol yang mengurangi refleks muntah yang menyebabkan tersedak.

6. Pernapasan Tersumbat

Strangulasi atau pernapasan tersumbat terjadi ketika tekanan di leher atau tercekik. Ini mengurangi kemampuan seseorang untuk menghirup oksigen dan juga menghambat sirkulasi oksigen dalam tubuh.

7. Posisi Tubuh

Jika tubuh dalam posisi yang menghalangi saluran udara disebut sebagai asfiksia posisi. Ini bisa terjadi jika posisi tubuh mengganggu pernapasan atau sirkulasi oksigen yang normal. 

8. Kejang

Saat mengalami kejang ada jeda dalam pernapasan yang disebut apnea. Jeda ini dapat mengganggu masuknya oksigen. Kejang juga menyebabkan objek yang menghalangi atau menutupi saluran udara berakibat asfiksia.

9. Overdosis Obat

Overdosis obat mengganggu kemampuan otak untuk mengatur pernapasan. Akibatnya, seseorang tidak bisa bernapas secara nyaman mengeluarkan karbon dioksida. Ini meningkatkan kadar karbon dioksida dalam tubuh dan mengurangi oksigen.

close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus