Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Membakar lemak dan kalori memiliki hasil yang berbeda dalam menurunkan berat badan. Sebab, keduanya bekerja dengan dua cara yang berbeda pula. Lalu jika harus memilih, mana yang terbaik?
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Dilansir dari Times of India, kalori dari makanan dan minuman yang Anda konsumsi akan langsung digunakan atau disimpan sebagai cadangan energi. Nah, kalori yang disimpan itu akan berubah bentuk menjadi trigliserida dan disimpan pada sel-sel lemak.
Saat memutuskan untuk berolahraga, tubuh Anda pun akan mengambil energi dari kalori yang baru saja dikonsumsi serta energi yang disimpan. Sehingga dengan kata lain, saat Anda mengonsumsi asupan kalori dan melakukan aktivitas fisik setelahnya, tidak hanya energi yang baru dimakan saja yang terbuang, namun porsi energi yang tersimpan sebagai lemak juga. Namun, ini juga akan disesuaikan.
Contohnya, jika Anda mengurangi asupan kalori dan meningkatkan aktivitas olahraga, tubuh tentu membutuhkan energi untuk pembakaran lebih banyak. Sehingga tidak hanya energi setelah makan yang terbuang besar, namun juga cadangan energi dari lemak yang banyak.
Sebaliknya, jika Anda tetap dengan asupan kalori yang sama dan setelahnya berolahraga, energi yang baru dimakan terbuang dalam jumlah besar, namun tidak demikian pada lemak yang lebih sedikit karena energi sudah terkumpul terlalu banyak.
Jadi, saat Anda sedang membakar lemak sembari diimbangi dengan asupan kalori yang lebih rendah, akan membuat tubuh membuang kalori dan lemak yang besar. Namun jika Anda makan lebih banyak kalori daripada yang Anda bakar, maka tentu saja Anda tidak akan kehilangan berat dan lemak dari tubuh.
Bahkan jika Anda berolahraga dalam durasi yang lama di gym setelah mengonsumsi jumlah kalori yang banyak, itu juga akan disimpan sebagai trigliserida dalam tubuh. Jadi, membakar lemak hanya memberikan solusi sementara untuk masalah penurunan berat badan Anda. Dan apabila Anda ingin kehilangan lemak tubuh, satu-satunya solusi adalah membuat defisit kalori.
SARAH ERVINA DARA SIYAHAILATUA | TIMESOFINDIA
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini