Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Gaya Hidup

Baronang dan Sakuda Rica-rica, Menu Makan Malam Wajib di Kei

Sedang melancong ke Pulau Kei, Maluku Tenggara, dan ingin berburu kuliner malam hari? Cobalah olahan rica-rica ikan baronang untuk makan malam.

15 Maret 2018 | 18.00 WIB

Image of Tempo
Perbesar
Ikan Baronang Rica-rica. TEMPO/Fahmi Ali

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TEMPO.CO, Jakarta - Sedang melancong ke Pulau Kei, Maluku Tenggara, dan ingin berburu kuliner malam hari? Cobalah mencicipi olahan rica-rica ikan baronang dan sakuda. Dua ikan ini menjadi menu makan malam wajib yang pasti direkomendasikan warga lokal kepada para pelancong

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Baronang dan sakuda ialah jenis ikan yang paling banyak dijumpai di perairan Kei. Kedua ikan ini memiliki daging yang tebal dengan rasa bawaan yang memang sudah gurih. Tak heran keduanya menjadi bahan utama kuliner andalan Kei.

Baronang dan sakuda umumnya dimasak dengan campuran cabai keriting, bawang putih, bawang merah, dan kemiri, lantas dibakar. "Kami sebut ini masakan ikan rica-rica," kata pemilik warung makan Forganza, Petronika Meyske Toliaso, saat ditemui di warungnya, Jalan Kolseee Loon, Langgur, Pulau Kei Kecil, Maluku Tenggara, Rabu, 14 Maret.

Bumbu rica-rica yang kuat, dipadu aroma bebakaran ikan yang wangi, berhasil membangkitkan selera makan. Apalagi ikan-ikan tersebut langsung dipasok dari nelayan setempat, yang sudah pasti segar.

Lezatnya ikan baronang dan sakuda rica-rica sukses membikin turis jatuh hati. Salah satunya Anggi, wisatawan asal Jakarta, yang ditemui di warung Forganza, Rabu malam.

"Enak banget. Juara. Ada sensasi manisnya. Mungkin karena ikannya adalah ikan segar," tuturnya.

Rasa rica-rica ikan baronang dan sakuda makin sedap terasa saat dikudap bersama sambal terasi. Terasinya pun didatangkan langsung dari Kepulauan Aru.

Untuk melengkapi santap malam, warga lokal biasanya menambahkan sayur bunga pepaya pada menu utamanya. Sayur ini menjadi pelengkap yang wajib ada, selain sambal terasi. "Makan ikan tanpa sayur bunga pepaya itu rasanya aneh," kata Meyske. "Itu sudah jadi budaya," ucapnya, menambahkan.

Sepiring ikan baronang dan sakuda dibanderol mulai Rp 50 ribu hingga Rp 200 ribu. Sedangkan seporsi sayur daun pepaya dibanderol Rp 15 ribu.

Francisca Christy Rosana

Francisca Christy Rosana

Lulus dari Universitas Gadjah Mada jurusan Sastra Indonesia pada 2014, ia bergabung dengan Tempo pada 2015. Kini meliput isu politik untuk desk Nasional dan salah satu host siniar Bocor Alus Politik di YouTube Tempodotco. Ia meliput kunjungan apostolik Paus Fransiskus ke beberapa negara, termasuk Indonesia, pada 2024 

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus