Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Komunikasi adalah masalah pada bayi kepada orang tua dan orang sekitar. Mereka umumnya hanya bisa menangis ketika menginginkan sesuatu karena belum bisa bicara. Hal tersebut, membuat orang tua sulit memahami apa yang diinginkan sang bayi. Termasuk juga ketika bayi lapar.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Biasanya, orang tua masih belum memahami apakah bayinya menangis karena lapar, mengantuk, ngompol, atau menginginkan hal lain. Sebenarnya, ada beberapa tanda yang bisa dikenali orang tua ketika bayi merasa lapar. Berikut tanda-tanda umumnya, seperti dilansir dari Timesofindia.com.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
-Jika bayi terjaga dan waspada maka itu adalah tanda yang jelas ia menginginkan makanan.
-Bayi mencoba mendapatkan perhatian dengan menggerakkan tubuh dengan cepat. Mereka akan melemparkan kaki dan tangan ke sekeliling.
-Jika ia terus-menerus memasukkan jari-jari ke dalam mulut, itu tanda bahwa perlu diberi makan.
-Bayi mulai menggerakkan kepala ketika mereka kehabisan kesabaran dan sangat merasa lapar.
-Anak kecil juga punya ekspresi ketika gelisah.
- Menangis keras adalah tanda yang jelas dan paling umum. Ini adalah pilihan terakhir yang dibuat bayi untuk menarik perhatian.
Bagaimana jika bayi menangis, bahkan setelah menyusu? Menangis adalah salah satu tanda kelaparan yang paling umum, tetapi kadang-kadang bisa disebabkan oleh beberapa alasan lain. Jika si kecil merengek bahkan setelah minum susu maka mungkin karena beberapa alasan lain. Sebagian besar setelah menyusu bayi merasa mengantuk, jadi cobalah untuk membuat mereka tidur.
Jika bayi menunjukkan tanda-tanda kelaparan terus-menerus selama lebih dari beberapa hari, berkonsultasilah dengan dokter. Juga, jika bayi terlalu mengantuk dan harus membangunkannya setiap waktu untuk memberinya makan, maka Anda harus membicarakannya dengan dokter spesialis.