Scroll ke bawah untuk membaca berita

Logo
Gaya Hidup

Beberapa Tokoh yang Sempat Mengeluarkan Candaan Misoginis

Beberapa pejabat sempat mengeluarkan candaan misoginis. Terbaru, tanggapan Menteri Komunikasi dan Informatika atau Menkominfo Budi Arie.

14 Juni 2024 | 10.41 WIB

Kompolnas memberi perhatian untuk kasus polwan bakar suami di Mojokerto, Jawa Timur.
Perbesar
Kompolnas memberi perhatian untuk kasus polwan bakar suami di Mojokerto, Jawa Timur.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo

TEMPO.CO, Jakarta - Sambil bercanda, Budi Arie, Menteri Komunikasi dan Informatika, mengatakan perempuan lebih kejam dari laki-laki, saat membicarakan kasus polisi wanita (Polwan) di Mojokerto, Jawa Timur yang membakar suaminya akibat judi online. Masuk kategori misoginis?

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo

“Selanjutnya ini juga hot ini, soal judi online. Kita harus berduka cita karena ada polisi yang, ketika saya baca beritanya siapa yang melakukan istrinya ya,” kata Budi di kompleks parlemen Senayan, Jakarta pada Senin, 10 Juni 2024. Budi sedang mengikuti rapat dengan Komisi I DPR RI saat mengatakan hal tersebut.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Budi kemudian menyampaikan selentingan komentarnya sambil berseloroh. “Ternyata perempuan itu lebih kejam dari lelaki ya. Ini tanpa gender stereotype loh, yang istrinya membunuh suaminya polisi,” ucap Budi diikuti beberapa tawa dari peserta rapat lainnya.

Pernyataan Budi itu pun ditanggapi oleh Milda Longgeita, dosen Departemen Pembangunan Sosial dan Kesejahteraan, Fakultas Ilmu Sosial dan Politik UGM. Ia menyebutkan bahwa pernyataan tersebut berkontradiksi dan berpotensi mengaburkan kebenaran yang sebenarnya.

“Saya tidak terlalu heran pernyataan kontradiktif seperti itu hadir di tengah-tengah masyarakat yang berwatak patriarkis dan misogini,” ucap Milda saat dihubungi Tempo, pada Selasa, 11 Juni 2024.

Bagi Milda, pernyataan Budi ini cenderung menormalkan nalar kontradiksi untuk semakin memarjinalkan dan memperkuat stereotipe terhadap perempuan dan identitas gender marjinal lainnya. 

“Pernyataan yang terang-terangan bernuansa stereotip sambil sekaligus menyatakan tidak sedang melakukan pelabelan stereotipe sebenarnya dapat memperkuat bias gender secara tidak sadar,” sambung Milda. 

Lebih lanjut, Milda mengungkapkan bahwa pernyataan semacam itu dapat memperkuat pandangan negatif tentang perempuan sekaligus menciptakan kesan yang tidak adil mengenai kekerasan berbasis gender. 

“Penting untuk diingat bahwa kekerasan atau tindakan negatif tidak terbatas pada satu gender saja, dan generalisasi seperti ini dapat merusak upaya mencapai kesetaraan gender yang lebih luas,” jelasnya. 

Selain Budi, mantan Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan, Mahfud MD juga sempat mengeluarkan pernyataan yang bernuansa misoginis. Pernyataan tersebut ia ucapkan ketika acara Halaqoh Kebangsaan dan Pelantikan Majelis Dzikir Al Wasilah di Asrama Haji Padang, Koto Tangah, Kota Padang, Sumatera Barat, pada Ahad, 17 Desember 2023. 

Menurut Mahfud MD, perempuan memiliki peran penting dalam membangun negara. Ia mengutip dalil yang menjelaskan perempuan sebagai tiang negara. Selain itu, ia juga mengungkapkan, suami yang tersandung kasus korupsi bisa lantaran tuntutan istri. Ia menyinggung perbedaan belanja dan penghasilan.

"Gajinya Rp 20 juta belanjanya Rp 50 juta. Terpaksa ngutip sana, ngutip sini. Ibu-ibu bertugas memajukan negara dan bangsa menjadi ibu dan istri yang baik. Mendorong suami agar selalu berbuat baik di tempat pekerjaan," kata Mahfud.

Pernyataan Mahfud tersebut ditanggapi eks Menteri Kelautan dan Perikanan, Susi Pudjiastuti. Kritikan Susi disampaikan melalui unggahan akun X (Twitter) pribadinya, @susipudjiastuti. Menurut Susi, perilaku korupsi tidak seharusnya dihubungkan dengan gender atau jenis kelamin.

"Ndak boleh dong korupsi dikaitkan dengan genderism!" tulis Susi pada Senin 18 Desember 2023.

Pernyataan Mahfud tersebut yang ditanggapi oleh Susi menunjukkan sikap misoginis. Menurut Psikolog klinis dewasa dari Tiga Generasi, Tiara Puspita, misoginis memiliki pengertian yang berbeda.

Namun, secara umum, misoginis merupakan pola pikir yang menganggap posisi perempuan di bawah laki-laki dan perbedaan hak laki-laki dan perempuan. 

Misoginis juga dapat diartikan sebagai pandangan negatif terhadap perempuan. Bahkan, dalam kondisi lebih ekstrem, misoginis dapat berbentuk diskriminasi seksual atau memandang perempuan sebagai objek seksual.


MICHELLE GABRIELA | SULTAN ABDURRAHMAN | RACHEL FARAHDIBA R  | KAKAK INDRA PURNAMA | DANAR TRIVASYA FIKRI
Pilihan editor: Apakah Mahfud MD Melakukan Misoginis untuk Pernyataan Suami Bisa Korupsi karena Tuntutan Istri?

 

close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus