Scroll ke bawah untuk membaca berita

Logo
Kesehatan

Benarkah Mengonsumsi Ayam Broiler Berbahaya bagi Kesehatan Tubuh?

Meski kaya akan sumber protein yang tinggi, mengonsumsi ayam broiler secara berlebihan juga berisiko bagi kesehatan.

25 Desember 2022 | 18.21 WIB

Ilustrasi daging ayam mentah. Foto: Freepik/azerbaijan_stockers
Perbesar
Ilustrasi daging ayam mentah. Foto: Freepik/azerbaijan_stockers

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo

TEMPO.CO, Jakarta - Selain karena dagingnya yang besar dan empuk, harganya yang terjangkau juga menjadi alasan kepopuleran daging ayam broiler. Namun, benarkah mengonsumsi ayam broiler dapat berbahaya bagi kesehatan tubuh?

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo

Ayam broiler atau dikenal juga dengan sebutan ayam negeri merupakan jenis ayam ras yang memang dimaksudkan khusus untuk menjadi ayam pedaging. Daftar Komposisi Bahan Makanan (DKBM) menyebutkan bahwa pada setiap 100 gram ayam broiler terdapat kandungan protein sebanyak 37 gram. Protein pada daging ayam broiler berperan penting terhadap kesehatan tubuh. 

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Selain merupakan sumber energi yang baik, protein pada daging ayam broiler juga berperan dalam membangun dan memperbaiki jaringan dalam tubuh. Tak hanya itu, komponen ini juga merupakan penyusun hampir setiap bagian dari tubuh manusia seperti otot, tulang, jantung, dan sebagainya.

Meski kaya akan sumber protein yang tinggi, mengonsumsi ayam broiler secara berlebihan juga berisiko bagi kesehatan. Ayam pedaging atau broiler memiliki kadar lemak yang tinggi jika dibanding ayam kampung. Lemak tak jenuh ini bisa memicu mutasi sel yang menyebabkan kanker.

Dikutip dari Bisnis.com, ayam pedaging (broiler) memiliki tingkat lemak yang tinggi jika dibanding dengan ayam kampung. Lemak tak jenuh ini bisa menjadi pemicu mutasi sel yang menyebabkan kanker di tubuh manusia.

Konsumsi lemak berlebihan pada diet jangka panjang memudahkan kanker payudara. Hal tersebut dibuktikan dari sebuah studi yang melihat bahwa negara dengan konsumsi lemak yang tinggi cenderung lebih rentan memiliki kasus kanker payudara dibanding dengan negara yang konsumsi lemaknya rendah.

RINDI ARISKA 

close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus