Scroll ke bawah untuk membaca berita

Logo
Gaya Hidup

Benarkah Tidur Tengkurap Bisa Mengurangi Mendengkur?

Meskipun tidur tengkurap memiliki potensi untuk mengurangi mendengkur, posisi ini bukanlah solusi ideal bagi semua orang.

15 April 2025 | 14.02 WIB

Ilustrasi wanita santai di tempat tidur. Freepik.com/Wayhomestudio
Perbesar
Ilustrasi wanita santai di tempat tidur. Freepik.com/Wayhomestudio

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo

TEMPO.CO, Jakarta - Masalah tidur bukan hanya kesulitan tidur, kondisi mendengkur yang sering ditemui sebenarnya juga adalah sebuah masalah kesehatan. Salah satu cara yang sering direkomendasikan untuk mengatasi maslaha ini adalah tidur tengkurap.

Dikutip dari Helathline, salah satu penyebab seseorang mendengkur adalah posisi tidurnya. Ketika tidur dalam posisi terlentang, gravitasi cenderung menarik jaringan-jaringan ini ke arah saluran napas, yang dapat menyebabkan getaran saat udara melewati dan menyebabkan saluran pernapasan mengeluarkan suara yang dikenali sebagai dengkuran.

Beberapa penelitian menunjukkan bahwa posisi tidur tengkurap memang bisa menjadi cara yang tepat untuk membantu mengurangi dengkuran saat sedang tidur. Hal ini dikarenakan posisi lidak dan jaringan lunak lainnya akan berada di posisi yang mencegah jalur pernapasan terbuka lebar yang menjadi faktor utama adanya suara kencang yang keluar dari mulut saat sedang tidur. 

Walau posisi tidur ini memiliki efektivitas yang baik, beberapa ahli tetap menyarankan agar memilih posisi tidur menyamping karena tengkurap kurang baik untuk dilakukan dalam waktu tidur yang panjang. Posisi menyamping diyakini menjadi alternatif yang baik pula. 

Meskipun tidur tengkurap memiliki potensi untuk mengurangi mendengkur, posisi ini bukanlah solusi ideal bagi semua orang karena tidur tengkurap dapat menimbulkan risiko kesehatan lainnya. Salah satunya adalah tekanan terhadap tulang belakang karena posisi leher dan tulang belakang yang tidak alami. Rasa nyeri leher dan pungghung menjadi akibat pertama dari posisi tidur ini. 

Kemudian posisi tengkurap dapat menekan diafragma, yang dapat menghambat pernapasan dan mengurangi kualitas tidur. Akibatnya, bagi sebagian orang, tidur tengkurap dapat terasa tidak nyaman dan menyebabkan gangguan tidur lainnya.

Karena itu, banyak yang menyarankan posisi tidur menyamping untuk membantu mengurangi dengkuran daripada tidur tengkurap. Hal ini dikarenakan tidur menyamping masih bisa membantu jalur pernapasan yang terbuka sembari menempatkan lidah dalam posisi yang membantu mengurangi suara dengkuran. 

Selain itu, daripada tidur dengan posisi tengkurap, langkah yang bisa dilakukan untuk mengurangi dengkuran adalah menggunakan produk kesehatan seperti nasal strip untuk membuka lubang hidung lebih lebar dan mengurangi dengkuran. Bagi para perokok, juga dianjurkan untuk mengurangi konsumsi rokonya untuk mengurangi risiko masalah mendengkur saat tidur.

Pilihan Editor: Ini Alasan Tidak Dianjurkan Tidur Tengkurap

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus