Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Kesehatan

Beragam Gejala Infeksi Cacing pada Orang Dewasa

Infeksi cacing tak hanya bisa menyerang anak-anak.

26 September 2024 | 15.25 WIB

Hasil CT scan kepala Zhu Zhong-fa yang terinfeksi lebih dari 700 cacing pita di tubuhnya. Jika telur cacing pita memasuki sistem saraf pusat, dapat menyebabkan gejala neurologis pada pasien, termasuk serangan epilepsi. Pear News
Perbesar
Hasil CT scan kepala Zhu Zhong-fa yang terinfeksi lebih dari 700 cacing pita di tubuhnya. Jika telur cacing pita memasuki sistem saraf pusat, dapat menyebabkan gejala neurologis pada pasien, termasuk serangan epilepsi. Pear News

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TEMPO.CO, Jakarta - Cacingan kerap dianggap sebagai penyakit yang umum diderita anak-anak. Kebiasaan bocah bermain di tanah dan belum terlalu memperhatikan kebersihan jadi salah satu pemicu anggapan tersebut. Namun rupanya, cacingan atau infeksi cacing tidak hanya dialami oleh anak-anak. Orang dewasa juga berisiko terinfeksi.

Pada orang dewasa, ada beragam gejala cacingan, tergantung pada jenis cacing yang masuk ke dalam tubuh. Dilansir dari emc.id, pada umumnya, penyakit tersebut disebabkan oleh cacing parasit yang hidup di dalam usus manusia.

Menjadi parasit, cacing-cacing ini mengandalkan sari makanan dari tubuh inangnya untuk bertahan hidup. Jenis cacing yang dapat menginfeksi manusia beragam, termasuk cacing gelang, cacing pita, dan cacing tambang. Infeksi cacing tidak hanya menyebabkan gangguan pada sistem pencernaan, tetapi juga dapat berdampak pada kulit. Gejala yang muncul bervariasi tergantung pada jenis cacing yang menginfeksi.

1. Gejala cacingan akibat cacing gelang

Cacing gelang, atau askariasis, disebabkan oleh cacing Ascaris lumbricoides, yang biasa hidup di lingkungan tidak bersih, terutama di daerah beriklim hangat. Infeksi awal biasanya tidak menunjukkan gejala, tetapi seiring pertumbuhan cacing, gejala akan mulai muncul.

Jika cacing menyerang paru-paru, gejala yang mungkin terjadi termasuk batuk, sesak napas, dan mengi. Sementara jika menyerang usus, gejala yang mungkin timbul adalah mual, muntah, diare, perut tidak nyaman, penurunan berat badan, dan nafsu makan yang menurun. Dalam kasus parah, infeksi dapat menyebabkan penyumbatan usus.

2. Gejala cacingan akibat cacing tambang

Cacing tambang adalah parasit yang masuk ke dalam tubuh manusia melalui telur atau larva yang berada di tanah yang terkontaminasi. Kebiasaan berjalan tanpa alas kaki di tempat-tempat tersebut mempermudah larva masuk ke kulit. Dilansir dari apotek k24.com, gejala awal infeksi cacing tambang termasuk gatal dan ruam di tempat larva masuk. Seiring waktu, individu yang terinfeksi mungkin mengalami diare, kehilangan nafsu makan, penurunan berat badan, kelelahan, anemia, dan bahkan demam.

3. Gejala cacingan akibat cacing kremi

Cacing kremi adalah cacing kecil berwarna putih yang menginfeksi sistem pencernaan manusia. Meskipun orang dewasa jarang terinfeksi, mereka yang merawat anak dengan infeksi ini berisiko tertular. Dilansir dari siloamhospitals.com, gejala yang perlu diperhatikan termasuk gatal di sekitar anus, terutama pada malam hari saat cacing betina bertelur, tidur gelisah, serta nyeri atau iritasi di area tersebut.

4. Gejala cacingan akibat cacing pita

Cacing pita, atau tapeworm, menginfeksi usus manusia dan biasanya masuk melalui konsumsi daging mentah atau setengah matang. Meskipun awalnya tidak menunjukkan gejala, seiring waktu infeksi dapat menyebabkan sakit perut, mual, muntah, penurunan berat badan, dan perubahan selera makan. Dalam kasus serius, dapat terjadi kekurangan vitamin B12 dan kejang.

5. Gejala cacingan akibat cacing cambuk

Dilansir dari combantrin.co.id, cacing cambuk, yang banyak ditemukan di daerah lembap dan tidak bersih, dapat terinfeksi melalui sayuran dan buah yang terkontaminasi tanah. Awalnya, gejala mungkin tidak muncul, tetapi infeksi berat dapat menyebabkan diare, mual, sakit kepala, dan penurunan berat badan. Jika tidak ditangani, gejala dapat memburuk, dengan munculnya feses bercampur lendir, air, dan darah.

Pilihan Editor: 100 Persen Perajin Gerabah di Lombok Cacingan

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x600
close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus