Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Gaya Hidup

Perhatikan, Ini Ciri-ciri Tubuh yang Dihuni Cacing Pita

Jika tak sadar tubuh dihuni cacing pita dan telat ditangani, dampaknya bisa serius hingga mengancam jiwa

9 Mei 2023 | 10.17 WIB

Image of Tempo
Perbesar

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TEMPO.CO, Jakarta - Cacing pita merupakan parasit yang bisa menyerang manusia. Jika cacing tersebut hidup dan berkembang biak, bisa menebabkan infeksi. Sebab, tak hanya bisa hidup di dalam usus, cacing pita juga bisa merayap dan masuk ke jaringan tubuh organ lain dan menyebabkan infeksi.

Namun sayangnya, infeksi cacing pita pada manusia hanya menimbulkan sedikit gejala dan cukup sulit diidentifikasi. Alhasil ada saja yang tak mengetahui jika telah ditinggali cacing pita. Jika tak sadar dan telat ditangani, dampaknya bisa serius dan mengancam jiwa. 

Melansir Mayoclinic, gejala sebagian besar tergantung pada di mana infeksi terjadi di dalam tubuh. Misalnya infeksi cacing pita di usus. Pada kasus ini mungkin tidak menimbulkan gejala. Tingkat keparahan gejala sebagian bergantung pada jumlah cacing pita serta beberapa gejala lebih mungkin terjadi pada beberapa spesies cacing pita.

Adapun gejala infeksi cacing pita yang bisa saja terjadi adalah:

1. Mual

2. Kelemahan

3. Diare

4. Sakit perut

5. Kelaparan atau kehilangan nafsu makan

6. Kelelahan

7. Penurunan berat badan

8. Kekurangan vitamin dan mineral

Dalam beberapa kasus yang jarang terjadi, cacing pita dapat menyebabkan komplikasi serius, termasuk menyumbat usus, atau saluran yang lebih kecil di usus seperti saluran empedu atau saluran pankreas.

larva cacing pita yang keluar dari usus dapat bermigrasi ke bagian tubuh lain sehingga dapat menyebabkan kerusakan pada hati, mata, jantung, dan otak. Bahkan kasusu ini bisa mengancam jiwa. Biasanya kejang-kejang adalah gejala sistiserkosis yang paling umum jika terinfeksi larva cacing pita. 

Cacing pita di usus seringkali menyebabkan gejala ringan. Gejala sedang hingga berat mungkin termasuk sakit perut dan diare. Sedangkan kista larva dapat menyebabkan penyakit serius jika berada di otak, hati, paru-paru, jantung, atau mata seseorang.

Pengobatan Cacing Pita

Jika kamu merasa bahwa tubuh sudah  terinfeksi cacing pita, maka segera ke dokter. Mengutip Web MD, biasanya jika cacing pita tidak terdeteksi di tinja, maka dokter akan melakukan tes darah untuk memerikasa antibodi yang diproduksi untuk melawan infeksi cacing pita.

Dan ntuk kasus yang lebih serius, dokter mungkin akan menggunakan tes computed tomography (CT) atau magnetic resonance imaging (MRI) untuk memeriksa lesi cacing pita atau pembengkakan sekunder di luar saluran pencernaan.

Jenis dan lamanya pengobatan mungkin bergantung pada jenis cacing pita yang masuk ke tubuh. Cacing pita biasanya diobati dengan obat yang diminum dan obat yang paling umum digunakan untuk cacing pita adalah praziquantel atau Biltricide.

Obat-obatan tersebut dapat melumpuhkan cacing pita, yang melepaskan usus, larut, dan keluar dari tubuh saat buang air besar. Jika cacing besar, maka akan terjadi mengalami kram. Biasanya dokter akan memeriksa ulang sampel feses pada satu dan tiga bulan setelah menyelesaikan pengobatan.

Mencegah Cacing Pita pada Manusia

Untuk mencegah terjadinya infeksi cacing pita, makan hindarilah memakan ikan dan daging mentah. Jika memasak daging, masaklah dengan seuhu setidaknya 145 derajat Fahrenheit (F) untuk potongan daging utuh dan setidaknya 160 derajat F untuk daging giling dan unggas. Kemudian, diamkan daging selama tiga menit sebelum dikonsumsi. Serta tidak lupa untuk mencuci tangan dengan sabun dan air panas sebelum menyiapkan atau makan makanan.

Sumber Penularan Cacing Pita

Melansir WebMD, cacing pita adalah cacing pipih yang hidup di usus beberapa hewan. Biasanya hewan yang terkontaminasi cacing pita terjadi saat memakan rumput atau meminum air yang terkontaminasi.

Dan bagi manusia, jika memakan daging hewan yang kurang matang apalagi hewan yang terkontaminasi, maka itu akan menyebabkan infeksi cacing pita. Infeksi cacing pita pada manusia biasanya hanya menimbulkan sedikit gejala dan mudah diobati, namun ada pula kasus yang menyebabkan masalah serius bahkan bisa mengancam jiwa.

Sebagai hewan parasit, Cacing pita memiliki siklus hidup tiga tahap yaitu telur, larva, dan cacing dewasa yang dapat menghasilkan lebih banyak telur. Karena larva dapat masuk ke otot inangnya, infeksi dapat terjadi saat manusia memakan daging mentah atau kurang matang dari hewan yang terinfeksi.

Pilihan Editor: Cacing Pita 10 Meter Keluar dari Tubuh Saat Buang Air Besar

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram http://tempo.co/. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram terlebih dahulu.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus